Waspadai puting jenis ini bisa menjadi tanda kanker payudara

Kamis, 17 Oktober 2024 – 00:22 WIB

Jakarta – Angka kejadian kanker payudara semakin meningkat, dan kanker payudara saat ini merupakan kanker terbanyak di Indonesia dan merupakan salah satu penyumbang kematian akibat kanker.

Baca juga:

Uniqlo mengkampanyekan kesadaran akan kanker payudara, menghimbau perempuan untuk memilih bra yang tepat

Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus atau 16% dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Sementara jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu orang.

Banyak kasus kanker yang terdeteksi ketika sudah berada pada stadium lanjut, padahal kematian akibat kanker dapat diatasi bila pasien rutin melakukan diagnosis dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker itu sendiri.

Baca juga:

Soal Meninggalnya Puput Novel, 8 Makanan Ampuh Cegah Kanker Payudara

Deteksi dini yang bisa dilakukan masyarakat adalah melalui SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri.

Perlu diketahui bahwa pekerjaan ini dilakukan sejak wanita itu haid. Dilakukan setiap bulan setelah haid, kira-kira tanggal 7 sampai tanggal 10. Diperiksa dari sisi kanan dan kiri, kata konsultan bedah itu. untuk Onkologi RS Pondok Inda. Pondok Indah, dokter. Dr. Diani Kartini, Sp.B Subsp. Onk (K) dalam wawancara eksklusif dengan media, Rabu 16 Oktober 2024.

Baca juga:

Alasan Puput Novel menyembunyikan penyakit kanker yang dideritanya

Lebih lanjut Diana mengungkapkan, ada sejumlah tanda atau gejala yang mengindikasikan kanker payudara dan patut diwaspadai saat melakukan SADARI. Salah satu yang paling umum adalah satu.

“Pompa. Benjolan itu apa? Kalau perempuan intinya harus tahu payudaranya. Misalnya bulan ini aman (tidak ada benjolan) setelah beberapa bulan dia merasakan ada benjolan di payudaranya dan langsung datang. (ke dokter dokter), katanya.

Nantinya, Diana mengatakan, jika ditemukan tumor, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemudian memberikan tes diagnostik yang sesuai dengan usia wanita tersebut.

Selain benjolan, yang perlu Anda perhatikan adalah perubahan pada puting. Mereka yang memiliki puting terbalik mungkin menyadari risiko kanker payudara.

“Jadi ada perempuan yang kedua putingnya keluar, yang satu keluar, yang lain ‘tenggelam’ atau masuk. Nah, itu dari awal tentu saja, tapi yang perlu diperhatikan adalah kalau misalnya kedua putingnya keluar, lalu masuk. “Pada waktu-waktu tertentu dia menarik atau masuk, berarti ada yang menarik putingnya ke dalam, dari dalam, dari kelenjar susu, nah ini yang perlu diperiksa” ujarnya.

Lebih lanjut Diana mengungkapkan, ada kalanya saat ia masih kecil, putingnya tidak mau keluar, malah cekung. Jika Anda merasakan hal tersebut, tidak perlu khawatir.

“Yah nggak masalah sih, tapi kalau tadi aku bilang, dia keluar, lalu masuk, lalu dia merasakan ada yang mengganjal atau merasakan sesuatu di dada, sekarang kita harus seperti ini. Hati-hati, ini artinya ada.” , jadi mencabut puting susu adalah hal yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Selain itu, ciri atau gejala kanker payudara lainnya adalah munculnya kulit di payudara seperti kulit jeruk, nah itu bisa saja terjadi.

Diana juga mengatakan, keluhannya adalah tentang penyebaran penyakit kanker. Misalnya jika ada nyeri pada tulang belakang atau bahkan patah tulang belakang, setelah diperiksa akan terlihat jelas bahwa yang utama ada di dada.

“Kemudian ada pasien yang bernapas, batuk, dan pertama-tama memeriksa payudaranya. Nah, ini memang tanda-tanda gejala lanjutan, tapi yang paling umum adalah munculnya benjolan di dada,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Selain benjolan, yang perlu Anda perhatikan adalah perubahan pada puting. Mereka yang memiliki puting terbalik mungkin menyadari risiko kanker payudara.



Sumber