6.757 Perangkat Gabungan Prabowo-Gibran Buka Rekayasa Lalu Lintas Situasional

Kamis, 17 Oktober 2024 – 14:15 WIB

Jakarta, VIVA- Ribuan personel gabungan dikerahkan untuk mengawal upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Baca juga:

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Puan: Insya Allah

Tim gabungan ini terdiri dari unsur Polda Metro Jaya dan Polres, Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta dan pemangku kepentingan terkait. Hal itu dilaporkan Kompol Ade Ari Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya.

“Aparat keamanannya berjumlah 6.757 orang,” ujarnya, Kamis, 17 Oktober 2024.

Baca juga:

Mobil Prabowo meninggalkan Hambalang saat debat calon wakil menteri digelar

Calon Menteri Prabowo mengikuti wawancara di Garuda Yaksa Hambalang Padepokan

Foto:

  • Instagram/ Yusril Ihza Mahendra

Prabovo-Gibran dalam menentukan presiden terpilih – wakil presiden di KPU

Prabovo-Gibran dalam menentukan presiden terpilih – wakil presiden di KPU

Baca juga:

Prabowo menerima calon menteri di Hambalang untuk briefing pra-kabinet

Jika dirinci, 6.757 personel tersebut terdiri dari Satgas Polda Metro Jaya 4.100 personel, Satgas Gabungan Polda Metro Jaya 1.667 personel, Polda Metro Jaya 857 personel, lalu Pemda dan aparat terkait BKO 133 personel. . .

Sasaran pengamanannya adalah masyarakat antara lain Presiden dan Wakil Presiden, tamu undangan kepala negara lainnya, kendaraan VIP dan VVIP serta wilayah DPR/MPR RI, jalur-jalur pilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta objek-objek vital, kata dia. dikatakan.

Ia mengatakan, rekayasa transportasi adalah sebuah situasi. Artinya, jika terjadi kemacetan di sekitar kawasan Senayan, Tana Abang, Jakarta Pusat, maka arus lalu lintas akan berubah.

Ade Ari juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban. Ia juga meminta aparat keamanan bersikap manusiawi.

“Kami mengimbau pengguna jalan menghindari kawasan tersebut dan mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan lalu lintas,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Ia mengatakan, rekayasa transportasi adalah sebuah situasi. Artinya, jika terjadi kemacetan di sekitar kawasan Senayan, Tana Abang, Jakarta Pusat, maka arus lalu lintas akan berubah.

Halaman selanjutnya



Sumber