Kamis, 17 Oktober 2024 – 14:49 WIB
Bojonegoro, VIVA – Salah satu penerima SATU Indonesia Award 2022 Edwin Fernanda Abhipraya berhasil mengembangkan program sistem pengelolaan sampah digital bernama Teman Ubah.
Baca juga:
Kursus robot AWG yang mampu membuat robot yang lebih kompleks dari Korea Selatan
Edwin Fernanda Abhipraya menerima penghargaan tersebut dalam rangka Hari Janji Pemuda di Menara Astra, Jakarta pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Kini, program yang digagas Edwin telah dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah anorganik oleh sejumlah bank sampah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca juga:
SMK Bakti Karya Parigi, sekolah multikultural gratis yang menampung masyarakat berbeda suku dan agama
Edwin pernah mengatakan bahwa ide di balik pembuatan aplikasi perbankan sampah digital adalah untuk memudahkan update informasi yang selalu terkini dan nyata.
Baca juga:
Dari Sampah Menjadi Rejeki, Pemuda Karawang Mengubah Kulit Telur Menjadi Peternakan Demi Uang
Guna mengkonsolidasikan 168 kelompok bank sampah yang tersebar di 28 komunitas dan 419 desa di Bojonegoro, Edwin akhirnya membentuk tim digitalisasi bank sampah yang berjumlah tujuh orang.
“Melalui digitalisasi, data dapat disajikan dalam bentuk matriks sehingga mempercepat proses evaluasi untuk memantau variabilitas dan nilai transaksi,” kata Edwin.
Ia mengatakan, aplikasi tersebut juga terinspirasi dari mesin ATM. Dengan lokasi yang banyak dan terpencil, operasi penyimpanan dan pengambilan dapat dilakukan tanpa pertemuan tatap muka dengan staf bank.
Jenis bahan yang dikumpulkan antara lain kaca, botol air mineral, karton, kertas, besi, tembaga, dan alumunium. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah Bank Sampah Bojonegoro, serta mempelajari pengolahan sampah rumah tangga menjadi produk yang dapat didaur ulang.
Edwin mengatakan program ini awalnya bertujuan untuk mendukung inisiatif Pemerintah Bojonego yang mengalokasikan dana miliaran dolar kepada kelompok Bank Sampah untuk memberikan pinjaman kendaraan roda tiga.
Dengan informasi terkini, DLH Bojonegoro dapat menganalisis tingkat aktivitas masing-masing kelompok Bank Sampah. Hal ini terlihat dari nilai transaksi yang tercatat pada laporan dan website Bank Sampah Digital Bojonego.
Halaman selanjutnya
Ia mengatakan, aplikasi tersebut juga terinspirasi dari mesin ATM. Dengan lokasi yang banyak dan terpencil, operasi penyimpanan dan pengambilan dapat dilakukan tanpa pertemuan tatap muka dengan staf bank.