4 Momen liar di atas panggung Alice Cooper

Bukan tanpa alasan Alice Cooper disebut sebagai “kakek Shock Rock”. Musiknya cukup berkesan di dunia hard rock dan metal, namun kekerasannya di atas panggung adalah apa adanya. Memang Dia membuat nama untuk dirinya sendiri. Mari kita lihat beberapa momen terliar Alice Cooper!

1. Etil dingin

Bukan hal yang aneh bagi seorang bintang rock untuk menulis sebuah nekrofil, tetapi bagi Alice Cooper hal itu kurang lebih diharapkan. Setiap kali Cooper membawakan lagu ini, dia sering ditemani oleh manekin seukuran aslinya yang dimaksudkan untuk mewakili Ethyl kesayangannya. Untungnya, dudukan boneka tersebut terlihat sangat murahan dan tidak sepenuhnya realistis.

2. Guillotin

Dari semua momen terliar Alice Cooper, momen ini adalah yang paling konyol. Ini juga merupakan pokok dari pertunjukan live-nya. Guillotine yang dibawakan Cooper dalam konsernya awalnya dirancang oleh mendiang James Randidan ini kurang lebih merupakan cerita yang sangat meyakinkan. Menurut Randy sendiri, sejumlah tindakan pencegahan keselamatan dilakukan dalam pengembangan alat wisata tersebut agar dapat dipercaya dan mematikan.

“Dia ingin memastikan dia tidak kehilangan akal sebelum perjalanan selesai,” kata Randy.

3. Melempar ayam

Barang antik yang muncul pada tahun 1970-an ini membuat Cooper terperosok ke dalam air panas. Pada suatu pertunjukan tahun 1969 di Kanada, salah satu penonton melemparkan seekor ayam hidup ke atas panggung. Cooper mengambilnya dan melemparkannya kembali ke penonton, menunggu burung itu terbang.

Sayangnya, hal ini tidak terjadi. Bird dicabik-cabik oleh penonton liar di akhir set. Cooper kemudian mengatakan dia menyesali seluruh kejadian tersebut.

4. Departemen Listrik

Mengapa dia berhenti di guillotine? Mengapa tidak membawa perangkat lain yang mampu bekerja? Bagaimanapun, ini adalah keseluruhan trik Cooper. Ikon shock rock membawa bocah nakal ini ke tur Love It To Death, dan alat hukuman mati yang sangat meyakinkan digunakan untuk lebih dari sekadar kesenangan.

Cooper sendiri mengatakan bahwa pertunjukan dengan alat peraga tersebut merupakan semacam protes terhadap tindakan “brutal” hukuman fisik yang digunakan di Amerika. Ini adalah pemandangan yang sangat berkesan, dan Cooper telah membawa kursi tersebut dalam tur beberapa kali sejak saat itu.

Foto oleh Brian Steffey/Getty Images untuk Memori

Kami dapat memperoleh komisi afiliasi ketika Anda melakukan pembelian melalui tautan di situs kami.



Sumber