5 sosok yang berpeluang menggantikan Yahya Sinvor sebagai pemimpin Hamas

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 00:32 WIB

Gaza, LANGSUNG – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis 17 Oktober 2024 membunuh Yahya Sinwar, pemimpin kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Baca juga:

Turki mendukung Iran untuk membela diri dalam menghadapi kemungkinan konflik dengan Israel

Sebelum ditemukannya Sinwar, tentara Israel awalnya melakukan operasi di kawasan Tal al-Sultan, Gaza selatan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Saat penggeledahan hari itu, Israel melihat tiga tentara Hamas bergerak di antara gedung. Kemudian Israel melepaskan tembakan hingga penembakan dimulai.

Baca juga:

Departemen Luar Negeri AS: Kami ingin melihat Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar

Dalam keputusasaan, Sinwar melarikan diri ke reruntuhan bangunan. Kemudian Israel menembakkan peluru tank ke gedung tersebut.

Baca juga:

Perjalanan Hidup Yahya Sinwar: Nasionalis Palestina yang Kuliah di Universitas Israel

Keesokan harinya, Israel merilis rekaman serangan drone terhadap gedung tersebut. Dalam video tersebut terlihat seorang pria yang diduga Yahya Sinvor sedang duduk di kursi dengan luka dan wajahnya ditutupi selendang.

Meski dalam kondisi lemah, Yahya Sinvor masih terlihat memberikan perlawanan dengan melemparkan tongkat ke arah drone yang berada di dekatnya.

Video tersebut membuktikan bahwa Sinwar tidak bersembunyi di terowongan bawah tanah atau di antara warga sipil, tetapi berada tepat di garis depan Israel, mengenakan rompi tempur dan AK di sisinya.

Kematian Yahya Sinvor membuat jabatan penting di Hamas kosong dan menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikannya.

Berikut beberapa orang yang berpeluang menggantikan Yahya Sinwar sebagai pemimpin tertinggi Hamas, demikian pemberitaan media Amerika, The Hill, Jumat 18 Oktober 2024.

VIVA Militer: Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar

VIVA Militer: Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar

1.Muhammad Sinwar

Muhammad Sivar adalah saudara laki-laki Yahya Sinwar yang telah lama menjadi pemimpin salah satu sayap militer Hamas. Seperti Yahya Sinwar, Muhammad juga dikenal sebagai sosok garis keras terhadap Israel.

Meski jarang terlihat di depan umum, Mohammed berperan penting dalam operasi militer Hamas dan kerap selamat dari berbagai upaya pembunuhan yang dilakukan Israel.

2.Khalil al-Hayya

Khalil al-Hayya adalah anggota senior politbiro Hamas di Qatar dan telah memainkan peran penting dalam perundingan gencatan senjata di masa lalu. Ia dinilai sebagai sosok yang pragmatis, apalagi jika Hamas ingin melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang yang sedang terjadi di Gaza.

Dengan pengalamannya dalam perundingan gencatan senjata tahun 2014, Al-Hayya telah menunjukkan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam perundingan tingkat tinggi. Kepemimpinannya bisa membuka jalan bagi pendekatan diplomatik bagi Hamas.

Pada tahun 2007, Al-Hayya selamat dari serangan udara Israel yang menewaskan keluarganya. Keterampilan politiknya, ditambah dengan koneksi internasional di Doha, menjadikannya sosok yang dipercaya dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

VIVA Militer: Pejabat senior Hamas Palestina, Khalid Mashal

VIVA Militer: Pejabat senior Hamas Palestina, Khalid Mashal

3. Khaled Mashal

Khalid Mashal adalah pemimpin Hamas selama lebih dari sepuluh tahun dari 2006 hingga 2017. Namun, ia tidak dianggap sebagai kandidat kuat pengganti Yahya Sinwar karena rusaknya hubungannya dengan Iran setelah mendukung pemberontakan melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mashal, yang kini tinggal di Qatar, selamat dari upaya pembunuhan pada akhir tahun 1990an. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia menekankan bahwa wajar jika Hamas kehilangan pemimpinnya, namun kelompok tersebut selalu bangkit kembali.

Menurut Mashal, sejarah perjuangan Palestina terdiri dari masa-masa di mana mereka kehilangan pemimpin dan kekuatan militer, namun selalu berhasil bangkit kembali seperti burung phoenix.

4. Musa Abu Marzouk

Musa Abu Marzouk adalah salah satu pendiri Ikhwanul Muslimin di Palestina, yang kemudian menjadi Hamas. Pada tahun 1990-an, ketika ia menjabat sebagai kepala kantor politik Hamas, ia dituduh oleh Israel mendanai dan membantu merencanakan serangan teroris. Klaim ini dibuat dalam laporan The New York Times.

Setelah menghabiskan hampir dua tahun di penjara Manhattan pada tahun 1990an, Abu Marzouk setuju untuk melepaskan status permanennya di AS dan tidak mengajukan keberatan atas tuduhan terkait terorisme. Setelah itu dia diasingkan ke Yordania.

Seorang pejabat senior Hamas, Dr. Musa Abu Marzouk.

Seorang pejabat senior Hamas, Dr. Musa Abu Marzouk.

5. Mahmud Zahar

Mahmoud al-Zahar adalah salah satu pendiri dan anggota senior Hamas, yang dikenal bahkan di dalam Hamas karena pandangannya yang garis keras dan konservatif. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina pada tahun 2006 dan diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pertama setelah kemenangan Hamas dalam pemilu.

Al-Zahar selamat dari dua upaya pembunuhan yang dilakukan Israel, masing-masing pada tahun 1992 dan 2003, dan belum membuat pernyataan atau tampil di depan umum sejak serangan 7 Oktober.

Sebelum bergabung dengan Hamas, al-Zahar bekerja sebagai dokter di Gaza dan mendirikan badan amal medis untuk membantu masyarakat setempat.

Calon pemimpin baru Hamas, Khalid Massal

Khalid Mashaal, yang menggantikan Yahya Sinvor sebagai pemimpin Hamas, memiliki peran yang menentukan melawan Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibunuh Israel pada Rabu 16 Oktober 2024 di Rafah, Gaza.

img_title

VIVA.co.id

18 Oktober 2024



Sumber