Debat pertama, 3 calon Gubernur Jatim pada pilkada saling bertukar pandangan

Jumat, 18 Oktober 2024 – 21:45 WIB

Surabaya, LANGSUNG – Tiga pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur Jawa Timur mengikuti debat publik perdana yang digelar KPU Jatim di Graha Unesa Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Pada debat pertama ini, masing-masing calon gubernur saling mengejek pendapat.

Baca juga:

Konflik antar pendukung diprediksi, 1.322 orang diberitahu mengenai debat Pilgub Jatim

Pemantauan VIVASuasana perdebatan terasa meriah dan semarak. Perdebatan diawali dengan teriakan antar pendukung masing-masing pasangan calon. Apalagi saat masing-masing pasangan calon datang ke area diskusi dengan mengenakan pakaian nasional dan diperkenalkan oleh moderator.

Pertemuan pertama diawali dengan pemaparan visi dan misi. Calon nomor urut 1 Luluk Nur Hamida diberi kesempatan pertama dan langsung mengincar calon nomor urut 2 Khofifa-Emil yang menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur pada periode pertama.

Baca juga:

Pada debat pertama Papua Barat Daya, kelima kandidat akan menguraikan visi dan misinya

Pasangan Jatim dan Kawagub, Khofifa – Emil Dardak

Luluk mengatakan, angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jatim saat ini menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia. Begitu pula menurut Luluk, angka pengangguran di Jatim masih tinggi. “Faktanya, ada 800.000 anak di Jatim yang tidak bersekolah.

Baca juga:

KPU Jakarta mulai mendistribusikan 8 juta surat suara Pilkada

Oleh karena itu, politikus PKB ini mengatakan jika diberi kesempatan bekerja di Jatim, ia akan menyiapkan program yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. “Pendidikan gratis, makanan murah, tidak ada yang kelaparan,” kata Luluk menyampaikan beberapa program.

Calon Gubernur Jatim Nomor Urut 2 Khofifa Indar Parawansa langsung menanggapi pernyataan Luluk dan memaparkan prestasi Jatim semasa kepemimpinannya pada periode pertama bersama Emil Dardak.

“Saya dan Mas Emil mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim atas dukungannya menjadikan Jatim sebagai keranjang pangan nasional,” kata Khofifa menanggapi isu pokok pangan yang diangkat Luluk.

Sementara itu, calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini atau Risma mengatakan partainya bertekad membangun Jawa Timur yang adil, makmur, dan berkepribadian. Semua ini terangkum dalam jargon.

Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharin alias Risma di Malang.

Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharin alias Risma di Malang.

Foto:

  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Risma mengatakan, jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur, hal pertama yang akan dilakukannya adalah melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh. Menurutnya, birokrasi yang bersih dan jujur ​​menjadi kunci tercapainya kemajuan pembangunan yang efisien dan efektif.

“Birokrasi yang memberikan pelayanan yang bersih, anti korupsi, cepat dan berorientasi pada solusi,” tegas mantan Wali Kota Surabaya ini.

Sekadar informasi, debat calon Gubernur Jatim di Graha Unesa Surabaya berlangsung sengit. Setiap pasangan calon hanya boleh memasukkan 150 pendukungnya ke dalam area diskusi. Sementara suporter lainnya menonton bersama melalui layar lebar di luar gedung.

Halaman selanjutnya

“Saya dan Mas Emil mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim atas dukungannya menjadikan Jatim sebagai keranjang pangan nasional,” kata Khofifa menanggapi isu pokok pangan yang diangkat Luluk.

Halaman selanjutnya



Sumber