Gaet Wisman, Kemenparekraf dan Bappenas Bentuk Konsep BGCE untuk Industri Pariwisata

Jumat, 18 Oktober 2024 – 22:08 WIB

Tanggerang, VIVA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan konsep BGCE (Blue, Green, dan Circular Economy) untuk meningkatkan industri pariwisata dalam negeri.

Pembukaannya yang digelar di Tangerang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia pariwisata berkelanjutan atau pariwisata berkelanjutan, baik dari pengelolaan hotel, makanan dan minuman, transportasi, hingga akomodasi.

Rizki Khandayani, Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan saat ini indeks pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan baik internasional maupun domestik. Maka untuk mempertahankan hal tersebut, pemerintah telah merencanakan melalui BGCE.

“Indeks pariwisata kita tinggi sekali dan perlu kita pertahankan. Caranya adalah dengan mengikuti perkembangan yang sedang menggema di dunia. pariwisata berkelanjutan atau pariwisata berkelanjutan, seperti pengurangan penggunaan karbon, efek rumah kaca dan cara kita mendaur ulang sampah salah satunya plastik. “Oleh karena itu kami meluncurkan BGCE sebagai panduan bagi para pelaku industri pariwisata,” ujarnya, Jumat, 18 Oktober 2024.

Baca juga:

Menparekraf Jelaskan Indeks Pariwisata Indonesia: Dari Peringkat 22 Dunia Menjadi Peringkat 1 Destinasi Halal

Wisatawan asing. (gambar)

BGCE ini nantinya disosialisasikan melalui asosiasi kepada pelaku industri untuk mencari pedoman peningkatan kualitas produk pariwisata yang mempengaruhi perekonomian di destinasi pariwisata.

“Dalam implementasinya, kami menghimbau agar asosiasi memberikan bimbingan BGCE kepada pelaku industri agar dapat meningkatkan kualitasnya sesuai dengan konsep. pariwisata berkelanjutan “Ini juga disesuaikan dengan kondisi Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, dengan pedoman BGCE, pemerintah juga menargetkan jumlah wisatawan atau investor asing yang ingin berbisnis dan berkolaborasi dengan pelaku industri pariwisata dalam negeri.

“Kita tahu, secara internasional, pasar Eropa hanya akan bekerja sama dengan negara-negara yang industrinya sudah menganut sistem berkelanjutan. Belum lagi Jerman, mereka tidak mau mengirimkan wisatawannya ke negara-negara yang belum menerapkan konsep tersebut. BGCE berharap bisa tumbuh di negara-negara tersebut. berbagai sektor,” ujarnya.

Di Indonesia, beberapa pelaku industri pariwisata telah terdaftar sebagai pariwisata berkelanjutan, namun hal tersebut masih dirasa belum cukup sehingga diperlukan pedoman BGCE untuk mengkoordinasikan seluruh pelaku industri untuk menerapkan sistem berkelanjutan.

“Saat ini hotel bintang lima sudah menerapkan BGCE sesuai pedoman masing-masing. Namun belum semuanya. Oleh karena itu, kami (Kemenparekraf dan Bappenas) telah menyusun dan menyusun pedoman BGCE yang disesuaikan dengan kemampuan pelaku industri di Indonesia. pengurangan emisi karbon dapat dicapai dengan menggunakan plastik, katanya.

Baca juga:

Perancang manajemen talenta nasional, Amich Alhumi: Tugas sudah kami selesaikan

.

Baca juga:

Jokowi menyetujui BSD dan Batam menjadi kawasan ekonomi khusus

[dok. USAID]

AS menawarkan bukti perannya dalam mendukung target emas Indonesia pada tahun 2045

USAID mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Visi Emas Indonesia 2045, menjadi negara maju dengan perekonomian berkelanjutan.

img_title

VIVA.co.id

17 Oktober 2024



Sumber