Pekerja pelabuhan Yunani menyuarakan solidaritas Palestina dan melarang pengiriman senjata ke Israel

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 12:35 WIB

Athena, Viva – Karyawan pelabuhan Piraeus, Yunani, menyimpan kontainer berisi amunisi militer menuju Israel saat menurunkan muatan ke kapal.

Baca juga:

Komandan brigade Al-Sultan tewas bersama Yahya Sinvor

Kontainer tersebut, yang dikatakan dikirim ke Yunani melalui Makedonia Utara, akan dikirim ke pelabuhan Haifa di Israel.

Namun, menanggapi seruan serikat pekerja setempat, para pekerja pelabuhan yang berkumpul di pelabuhan Piraeus, mengambil sikap tegas dan mencegah kelanjutan muatan.

Baca juga:

Israel mempublikasikan hasil otopsi Yahya Sinvor, dan menjadi jelas bahwa pemimpin Hamas itu meninggal

Menurut laporan reporter Anadolu, wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, yang terpapar ke negara-negara tersebut dengan latar belakang serangan udara yang intens. pemboman dan artileri Israel.

Menurut berita dari televisi pemerintah Yunani ERTpara pekerja menuliskan kata-kata “Pembunuh, keluar dari pelabuhan” pada kontainer dan menyatakan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina dengan meneriakkan “Kemerdekaan untuk Palestina”.

Baca juga:

Menurut PBB, Israel secara sistematis menciptakan kelaparan bagi 2,3 juta warga Gaza

Ketua Serikat Pekerja Pelabuhan Piraeus, Markos Bekris, mengeluarkan pernyataan yang mengecam pengiriman amunisi untuk perang di Gaza.

“Kami telah memutuskan untuk tidak mengizinkan pengiriman amunisi dari pelabuhan Piraeus, yang melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Bekris.

Bekris juga meminta pemerintah Yunani untuk menghentikan campur tangan apa pun dalam konflik tersebut dan menyerukan segera diakhirinya keterlibatan negara tersebut. “Kami menuntut negara kami segera berhenti berperang,” katanya.

Serangan di Gaza Palestina

Serangan di Gaza Palestina

Menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB segera melakukan gencatan senjata.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 99.100 orang terluka.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah pengepungan berkelanjutan yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel memiliki kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. (semut)

Halaman selanjutnya

“Kami telah memutuskan untuk tidak mengizinkan pengiriman amunisi dari pelabuhan Piraeus, yang melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Bekris.

Halaman selanjutnya



Sumber