Timnas Indonesia diuji FIFA karena tersingkirnya Bahrain dari kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 18:52 WIB

VIVA – FIFA dapat mengecualikan Bahrain dari kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah tim nasional Indonesia mengunjungi Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Maret 2025.

Baca juga:

Bahrain tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 setelah menolak melawan Indonesia di kandang sendiri?

Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta AFC menggelar duel di tempat netral. Mereka menilai hal itu demi alasan keamanan karena para pemainnya mendapat sejumlah ancaman dari suporter Indonesia.

Ancaman tersebut datang melalui media sosial, namun hal itu terjadi karena suporter Timnas Indonesia kecewa terhadap Bahrain dan wasit saat bertanding di Stadion Nasional Bahrain pada 10 Oktober 2024.

Baca juga:

Hasil jajak pendapat: Olahraga mungkin menjadi perekat masyarakat Indonesia dan harapan terbesar mereka untuk Piala Dunia

Saat itu, para pesepakbola Bahrain ibarat kaca yang disentuh dan langsung pecah. Wasit kemudian menghentikan pertandingan secara tidak adil ketika Bahrain berhasil menyamakan kedudukan meski perpanjangan waktu telah habis.

PSSI jelas tak ingin memindahkan laga kandang ke tempat netral. Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga sebelumnya menyatakan dan memastikan akan menjamin keamanan tim Bahrain dalam kunjungan tersebut.

Baca juga:

Rafael Struik melakukan debutnya untuk Brisbane Roar, penyerang timnas Indonesia itu bermain 22 menit namun…

Sementara itu, AFC telah menanggapi permintaan Bahrain. Mereka menyatakan akan membicarakan hal ini dengan PSSI dan FIFA.

Namun FIFA mungkin menolak permintaan Bahrain. Pasalnya, banyak kasus serupa dimana kelompok pengunjung menolak melakukan perjalanan.

Contoh terbaru, Mohun Bagan didiskualifikasi dari AFC Champions League 2 2024-2025.

Tim India “Mohun Bagan” menolak bermain di Iran karena situasi di negara tersebut tidak mendukung.

Mohun Baghan dijadwalkan mengunjungi markas besar klub Iran Tractor SC hanya satu hari setelah Iran menembakkan puluhan rudal ke Israel.

Contoh kasus lain yang nyaris serupa adalah yang dialami timnas Indonesia. Saat itu, Timnas Indonesia menolak mengikuti kualifikasi Piala Dunia 1958 kawasan Asia-Afrika di Israel.

Seperti halnya Bahrain, PSSI saat itu meminta FIFA bermain di tempat netral karena alasan politik.

PSSI juga mengirimkan tiga wakilnya, termasuk wakil ketua Kosasih Purwanegara, untuk melobi FIFA pada September 1957.

Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Israel menolak bermain di tempat netral untuk pertandingan mereka. Sedangkan untuk laga tandang menjamu Indonesia, Israel akan bermain di tempat netral.

Karena tidak bisa mencapai kata sepakat, FIFA akhirnya menarik timnas Indonesia dari putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 kawasan Asia-Afrika. Tak sampai di situ, PSSI juga didenda 5.000 franc oleh FIFA

Halaman berikutnya

Tim India “Mohun Bagan” menolak bermain di Iran karena situasi di negara tersebut tidak mendukung.



Sumber