Dampak Jokowi terhadap perekonomian dan infrastruktur Indonesia

Senin, 21 Oktober 2024 – 19:33 WIB

Jakarta – Sepuluh tahun menjabat, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan warisan luar biasa yang akan membawa bangsa maju. Pemerintahannya ditandai dengan proyek infrastruktur yang ambisius, peluncuran kereta berkecepatan tinggi di Asia Tenggara, dan komitmen yang kuat untuk menguras sumber daya alam Indonesia.

Baca juga:

Pramono Anun bercerita tentang kekuatan Mayor Teddy yang menggantikan Sekretaris Kabinetnya

Salah satu pencapaian Jokowi yang paling menonjol adalah pembangunan infrastruktur menyeluruh di seluruh nusantara. Pada masa kepemimpinannya, jalan tol dibangun lebih dari 2.100 kilometer, dibandingkan 36 tahun sebelumnya yang hanya 789 kilometer.

Pemerintahannya berfokus pada menghubungkan daerah-daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Proyek utamanya adalah Tol Trans Sumatera, Tol Trans Jawa, dan Tol Samarida-Balikpapan di Kalimantan.

Baca juga:

Panglima TNI Jenderal Jokowi Tunjuk Eks Life Guard Jadi Sekjen Kemhan, Ini Profilnya

“Jalan tol yang kita bangun akan mempercepat komunikasi di daerah dan berperan penting sebagai tumpuan pembangunan perekonomian Indonesia,” kata Jokowi berkali-kali.

Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor meninjau jalan tol menuju Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur

Baca juga:

Bukan lagi presiden, Jokowi ingin RT diundang ke rapat Siscamling

Pencapaian lain dari monumen tersebut adalah dibukanya sistem kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Dibuka pada 2 Oktober 2023, kereta ini melaju dengan kecepatan 360 km per jam menjadikannya kereta tercepat di Asia Tenggara.

Namun, proyek tersebut mengalami penundaan karena pandemi COVID-19, dan biaya akhir proyek meningkat menjadi $1,449 miliar. Terlepas dari tantangan yang ada, Jokowi memuji kereta api sebagai “tonggak sejarah modernisasi transportasi umum di Indonesia”.

Jokowi juga mendukung kebijakan hilirisasi yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Pemerintahannya melarang ekspor mineral mentah seperti nikel, bauksit dan tembaga untuk menarik modal ke industri pengilangan dalam negeri.

“Selama lebih dari 400 tahun kita mengekspor bahan mentah. Sekarang kita sedang membangun pabrik metalurgi dan pengolahan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan tahun 2024. Pada tahun 2023, pendapatan dari ekspor nikel diperkirakan akan meningkat menjadi 520 triliun rupiah, meningkat tajam dari hanya 45 triliun rupiah pada tahun 2015.

Ketika Jokowi bersiap untuk pensiun, ia yakin penggantinya, Prabowo Subianto, akan melanjutkan upaya hilirisasi, memperluasnya ke bidang pertanian dan perikanan.

Halaman berikutnya

Jokowi juga mendukung kebijakan hilirisasi yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Pemerintahannya melarang ekspor mineral mentah seperti nikel, bauksit dan tembaga untuk menarik modal ke industri pengilangan dalam negeri.

Halaman berikutnya



Sumber