Eric Tahir kembali diangkat menjadi Menteri BUMN: perlu bekerja lebih keras lagi

Senin, 21 Oktober 2024 – 18:59 WIB

Jakarta – Eric Tahir kembali diangkat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran. Eric kembali ke kantor Kementerian BUMN usai acara pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca juga:

Pramono Anun bercerita tentang kekuatan Mayor Teddy yang menggantikan Sekretaris Kabinetnya

Saat itu, Eric mengaku mendapat amanah dari Prabowo untuk setia kepada pemerintah dan memastikan program-program Kementerian BUMN berjalan baik untuk rakyat sesuai visi Prabowo-Gibran.

Artinya, kami di Kementerian BUMN harus bekerja lebih keras lagi untuk profesionalisme dan transparansi, kata Eric di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Baca juga:

Menteri Kehutanan Raja Julie Antoni punya harta Rp 8,8 miliar, berikut rinciannya

Upacara pelantikan para menteri kabinet merah putih Presiden Prabowo Subianto

Dengan amanah yang diberikan Prabowo, Eric memastikan Kementerian BUMN tetap menjaga visi Prabowo untuk terus memperluas kerja sama dengan pihak swasta dan UMKM. Bahkan, diakui Eric, untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN yang ada ke depan, program upgrade BUMN akan tetap dilakukan pada 30 BUMN.

Baca juga:

ICMI Prabovo berhak menunjuk Burhoniddin sebagai jaksa penuntut umum

“Dengan pasar terbuka ini, ada keseimbangan antara swasta, UKM, serta investasi dari dalam dan luar negeri. Itu yang coba kita seimbangkan,” kata Eric.

Ia juga menekankan dukungan terhadap usaha kecil dan menengah sebagai salah satu prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab menurutnya, usaha kecil dan menengah merupakan basis yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Lebih lanjut, lanjut Eric, Kementerian BUMN juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan angka. pengusaha Indonesia yang kini hanya berkisar 3,4%, tertinggal dibandingkan negara lain yang mencapai 5-8%.

“Itulah yang saya pikirkan, peran BUMN ke depan adalah terus mendorong kreativitas pengusaha. Perusahaan kelas menengah, dengan sektor swasta kami juga membuka kerja sama,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Selain itu, lanjut Eric, Kemendikbud juga tertinggal dibandingkan peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini hanya 3,4 persen, atau tertinggal dibandingkan negara lain yang mencapai 5-8 persen.

Halaman berikutnya



Sumber