Kurikulum bule merupakan warisan Lia Andarina Gracia demi kemajuan pendidikan Indonesia

Selasa, 22 Oktober 2024 – 03:24 WIB

Yogyakarta, VIVA – Lia Andarina Gracia adalah sosok wanita inspiratif yang telah berjasa besar dalam bidang pendidikan di Indonesia. Melalui ide-ide visionernya, ia mendirikan program Bule Mengajar, sebuah inisiatif yang menyatukan mahasiswa internasional dengan komunitas lokal untuk menciptakan pengalaman belajar lintas budaya.

Baca juga:

Joko Sulistyo menemukan sumber mata air di dalam gua dan menyelamatkan ribuan orang dari kekeringan

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan bagi orang asing?

Baca juga:

Didukung Menteri Pemuda dan Olah Raga, Perkumpulan Lereng Medini menghidupkan kembali pecinta sastra di Kendal

Bule Mengajar merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diprakarsai oleh Lia Andarina Gracia sejak tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Melalui program ini, Lia bermaksud memperkenalkan Kabupaten Kulon Progo ke kancah internasional melalui interaksi langsung antara mahasiswa internasional dan masyarakat setempat.

Sebagai pengakuan atas dedikasinya, Lia dianugerahi Penghargaan Satu Indonesia di bidang Pendidikan 2017. Mirisnya, Lia meninggal dunia karena tumor pada Agustus 2021 lalu, namun semangatnya tetap hidup dalam program Bule Mengajar yang tetap berjalan meski penciptanya telah meninggalkannya.

Baca juga:

Upaya Reza Permadi memanfaatkan teknologi untuk desa wisata, mencegah overtourism dan kerja sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

2. Program pemanasan

pendidikan Kaukasia

Program Bule Mengajar mendorong relawan asing dari berbagai negara untuk datang ke pelosok Indonesia dan menjadi sukarelawan untuk mengajar. Mereka berinteraksi dengan siswa di sekolah, mengajar bahasa Inggris dan memperkenalkan budaya negaranya. Selain itu, masyarakat lokal yang menjadi relawan juga berperan aktif dalam proses pendidikan sebagai penerjemah atau asisten.

3. Manfaat program

Program Bule Mengajar memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan. Orang bule dapat mempraktikkan keterampilan akademisnya di lingkungan baru dan menantang.

Bagi pelajar, mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Inggris langsung dari penutur asli dan juga memperkaya pemahaman mereka tentang budaya internasional. Tak hanya itu, relawan lokal juga mendapatkan pengalaman berharga dengan berpartisipasi dalam interaksi lintas budaya dan mendukung civitas akademika.

4. Sekilas tentang Lia Andarina Gracia

Lia Andarina Gracia, pendiri Bule Mengajar

Lia Andarina Gracia, pendiri Bule Mengajar

Lia Andarina Gracia merupakan sosok pemuda inspiratif yang tak hanya mendirikan LSM Bule Mengajar namun juga meraih berbagai penghargaan bergengsi. Antara lain, ia menerima Australian Awards 2019, tampil sebagai tamu di Kick Andy Show pada Juni 2017, dinobatkan sebagai Pelajar Berprestasi Dunia 2017, dan mendapat gelar Pelopor Pemuda Nasional pada 2015.

Motivasi Lia mendirikan Bule Mengajar adalah keinginan untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah terpencil dan memperkenalkan Kulon Progo kepada dunia melalui kolaborasi yang positif dan mendalam.

5. Dulunya ada kekosongan, tapi sekarang sudah meningkat

Setelah vakum selama tiga tahun pasca kepergian pendirinya, program Bule Mengajar kini kembali hadir dengan semangat baru. Relawan dari berbagai kebangsaan dan negara bersatu untuk meneruskan warisan Lia Andarina Gracia.

Dalam kurun waktu 2021 hingga 2023, beberapa program yang direncanakan tidak dipublikasikan, namun komunitas ini aktif dan berkembang kembali. Tidak ada persyaratan khusus bagi calon relawan, yang terpenting bagi mereka adalah komitmen dan kemauan untuk mengikuti segala kegiatan yang ada agar dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat setempat.

Kini, visi dan misi Bule Mengajar telah sedikit berkembang sejak meninggalnya Leah, namun esensi programnya tetap memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelajar di daerah terpencil.

6. Kontribusi nyata terhadap pendidikan

Program Bule Mengajar merupakan kontribusi nyata terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah yang masih minim akses terhadap penutur asli bahasa Inggris.

Lia dan relawan Bule Mengajar bekerja keras dalam program ini, memastikan bahwa warisannya tetap hidup dan membawa harapan baru bagi generasi yang lebih melek huruf dan terbuka terhadap keragaman budaya global. Diharapkan lebih banyak individu dan komunitas yang mendukung program serupa dan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Halaman berikutnya

Program Bule Mengajar mendorong relawan asing dari berbagai negara untuk datang ke pelosok Indonesia dan menjadi sukarelawan untuk mengajar. Mereka berinteraksi dengan siswa di sekolah, mengajar bahasa Inggris dan memperkenalkan budaya negaranya. Selain itu, masyarakat lokal yang menjadi relawan juga berperan aktif dalam proses pendidikan sebagai penerjemah atau asisten.

Halaman berikutnya



Sumber