Diketahui, utang pemerintah BMT mencapai Rp 634 miliar

Selasa, 22 Oktober 2024 – 07:54 WIB

Lombok, LANGSUNG – Pinjaman online (Pinjol) Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai Rp 634 miliar pada periode Januari-Juli 2024. Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh Kantor Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB.

Baca juga:

Menikah Tanpa Hutang, Berikut 8 Strategi Menghemat Biaya Pernikahan

Kredit macet atau TWP90 (gagal bayar) mencapai 4,92 persen dengan jangka waktu 90 hari. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman resmi yang terdaftar di OJK.

Gambar mendapatkan pinjaman tanpa KTP

Baca juga:

Terpaksa pakai dana pinjaman untuk pernikahan, berikut 8 pertimbangan sebelum melamar

Kepala Dinas Provinsi NTB Rudy Sulistyo menunjukkan adanya kecenderungan meningkatnya utang pemerintah di Pinjol. peringatan dan pengetahuan masyarakat tentang layanan hukum Pinjol juga meningkat.

“Masyarakat sudah paham mana Pinjol legal dan ilegal, sehingga biasanya memilih jasa Pinjol legal,” ujarnya, Senin, 21 Oktober 2024.

Baca juga:

Masih Ada Perasaan Cinta, Seorang Guru di Lombok Usir Siswa Perempuan Karena Cemburu

Ia berharap masyarakat NTB memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan dan memastikan mampu melunasi utang Pinjol.

“Kalaupun pinjaman online, harus bayar karena itu pinjaman, bukan hibah,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat memanfaatkan pinjaman tersebut tidak hanya untuk kebutuhan konsumtif, namun juga kebutuhan mendesak. Masyarakat, kata dia, harus memahami adanya konsekuensi jika pinjaman online tidak dibarengi dengan kepatuhan terhadap syarat dan ketentuan yang telah disepakati pada saat pemberian pinjaman.

“Jangan dikira karena akad dan transaksinya online, maka cicilannya tidak dibayar. Resikonya pihak terkaitdaftar hitam di pusat data Fintech. “Anda tidak dapat meminjam dari pemberi pinjaman lain yang sah,” katanya.

Hutang buruk

Rudi Sulistyo mengatakan, kredit macet masyarakat NTB pada Pinjol merupakan yang tertinggi di Indonesia. Namun kabar baiknya, tren penyaluran kredit ke Pinjoli bermasalah terus berlanjut.

Namun tren penyaluran kredit bermasalah di Bank Nasional setiap bulannya mengalami penurunan, ujarnya.

OJK NTB terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui kerja sama dengan pengambil kebijakan daerah. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat mengenai pengelolaan keuangan, menghindari pinjol ilegal dan investasi bodong.

“OJK bahkan memprioritaskan pendidikan masyarakat di pedesaan dan miskin, terpencil dan terpencil,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Ia mengimbau masyarakat memanfaatkan pinjaman tersebut tidak hanya untuk kebutuhan konsumtif, namun juga kebutuhan mendesak. Masyarakat, kata dia, harus memahami adanya konsekuensi jika pinjaman online tidak dibarengi dengan kepatuhan terhadap syarat dan ketentuan yang telah disepakati pada saat pemberian pinjaman.

PSSI telah merilis kabar baik tawaran Bahrain ke AFC dan akan menjadi fokus pertemuan global FIFA.



Sumber