PSSI telah merilis kabar baik tawaran Bahrain ke AFC dan akan menjadi fokus pertemuan global FIFA.

Selasa, 22 Oktober 2024 – 14:08 WIB

VIVA – PSSI tidak khawatir dengan permintaan Bahrain kepada AFC untuk memindahkan duel timnas Indonesia melawan Bahrain ke tempat netral.

Baca juga:

Kata-kata bijak Ahmad Al Kaf usai laga Bahrain kontra Timnas Indonesia

Pada 25 Maret 2025, Timnas Indonesia akan menjamu tim Bahrain pada laga kedelapan Grup C kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Namun Bahrain meminta AFC memindahkan pertandingan ke negara lain, tempat netral.

Baca juga:

Takutnya Timnas Indonesia berpeluang menghadapi Arab Saudi yang dipimpin Zainedin Zidane.

Pasalnya, Bahrain khawatir dengan keamanan karena mendapat banyak ancaman siber usai bermain imbang 2-2 di Stadion Nasional Rafah pada 10 Oktober 2024.

Terkait tawaran Bahrain ke AFC, para pecinta sepak bola Indonesia khawatir tawaran tersebut akan dikabulkan.

Baca juga:

Semen Padang FC membenarkan rumor kedatangan Pratama Archan tapi…

Pasalnya, Bahrain memiliki orang dalam di AFC yakni presiden federasi yang berkewarganegaraan Bahrain yakni Salman bin Ibrahim Al Khalifa.

Namun PSSI justru menilai sebaliknya. Menurut Yunus Nousi, Sekretaris Jenderal PSSI, ia yakin FIFA tidak akan menuruti permintaan Bahrain.

Menurutnya, AFC harus berhati-hati dalam mengambil keputusan tersebut. Mereka tentu tidak akan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan salah satu pihak.

Apalagi, Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al diketahui berasal dari Bahrain. Untuk itu tentunya AFC juga mengambil keputusan dengan hati-hati.

“Presiden AFC berasal dari Bahrain, yang bisa menjadi hal yang berbahaya bagi AFC,” kata Yunus Nousi kepada media.

Apalagi, dia yakin FIFA tidak akan mengabulkan permintaan Bahrain. Pasalnya, persoalan permintaan Bahrain menjadi pusat perhatian dunia. Oleh karena itu, mereka menilai FIFA tidak mengambil keputusan sembarangan.

Makanya saya tidak yakin FIFA akan setuju karena kita tahu dan saya sudah berkecimpung di dunia sepak bola selama 15 tahun, kata Yunus Nousi.

“Presiden FIFA hanya berasal dari Italia dan tidak mungkin dia berani memihak karena sepak bola sedang menjadi pusat perhatian dunia.”

Halaman berikutnya

Menurutnya, AFC harus berhati-hati dalam mengambil keputusan tersebut. Mereka tentu tidak akan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan salah satu pihak.



Sumber