Elit PKB mendorong Hari Santri menjadi momen melawan kekerasan di lembaga pendidikan

Rabu, 23 Oktober 2024 – 18:05 WIB

Jakarta – Kekerasan di lembaga pendidikan saat ini dianggap sebagai ancaman yang mendesak. Tidak hanya pesantren, seluruh pendidikan masyarakat pun berada dalam kondisi darurat ekstrem.

Baca juga:

Merayakan Hari Santri 2024, Berprestasi di berbagai bidang

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat yang akrab disapa Muhaymin Iskandar Chak Imin yang bertindak sebagai pimpinan upacara Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadis Bekasi, Jawa Barat.

Chak Imin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan mendesaknya ancaman kekerasan di lembaga pendidikan.

Baca juga:

Ini Daftar Ketua dan Wakil Ketua 13 Komisi DPR Ada Titiek Soeharto

“Kita harus jujur ​​mengakui bahwa tidak hanya pesantren, semua pesantren, pendidikan umum agama berbeda berada dalam darurat kekerasan dan kita harus menghadapinya,” kata Chuck Emin dalam pernyataannya, Rabu. 23 Oktober 2024.

Gambar perayaan Hari Santri Nasional

Baca juga:

Sebelum AKD dilantik, PKB mengaku sempat dilantik sebagai Ketua Komisi 8 dan Komisi 6.

Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PKB Siti Mukaroma alias Erma pada kesempatan yang sama mendorong Hari Santri Nasional diubah menjadi perlawanan terhadap kekerasan di lembaga pendidikan. Oleh karena itu, selaku Ketua Umum DPP Perempuan Nasional yang merupakan sayap ormas PKB, ia kembali menegaskan pernyataan penolakan kekerasan di pesantren pada perayaan Hari Santri Nasional.

Menurutnya, lingkungan pesantren kaya akan nilai-nilai kebaikan dan harus menjadi yang terdepan dalam kampanye anti kekerasan dalam dunia pendidikan.

Erma menambahkan, banyak pakar, dunia usaha, dan pejabat pemerintah yang berasal dari pesantren. “Pondok pesantren sejak dahulu terbukti telah melahirkan banyak tokoh, tidak hanya pahlawan dan negarawan, tapi juga spesialis, wirausaha, dan lain-lain,” jelas Erma.

Ia menambahkan, sangat penting lingkungan pesantren terbebas dari kekerasan fisik, mental, dan emosional. Menurutnya, hal ini agar pesantren terus melahirkan generasi yang berakhlak baik dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Pendiri Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits K.H. Abubakri Rahzi mengatakan, Pondok Pesantren mempunyai konsep pendidikan terpadu bagi para ulama, pemimpin yang berakhlak Al-Qur’an dan berwawasan kebangsaan.

“Deklarasi nasional bahwa pelajar dilindungi untuk kebangkitan negara sejalan dengan visi misi dan slogan kita, pendidikan berkualitas untuk semua, tanpa kekerasan dan tanpa diskriminasi,” kata Kiai Abu Bakar.

Pembacaan deklarasi dilakukan oleh siswa, guru, Yerma, Ketua Fraksi PKB RI Neng Yeem Markhamah Zulfa Khiz, Anggota RHDR RI Suyatmiko. Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid alias Gus Jazil serta beberapa anggota Fraksi PKB DPR RI Ida Fauzia, Arzetti Bilbina, Nihayatul Wafiroh dan Ratna Juvita Sari turut hadir dalam acara tersebut.

Halaman selanjutnya

Erma menambahkan, banyak dokter spesialis, dunia usaha, dan pejabat pemerintah yang berasal dari pesantren. “Pondok pesantren sejak dahulu terbukti telah melahirkan banyak tokoh, tidak hanya pahlawan dan negarawan, tapi juga spesialis, wirausaha, dan lain-lain,” jelas Erma.

Lebih dari sekadar bertemu penggemar! Inilah alasan Lisa BLACKPINK wajib kamu tonton di Jakarta



Sumber