Hari Serangga yang Dapat Dimakan Sedunia 2024: Apakah makan serangga memiliki manfaat bagi kesehatan? Serangga, jangkrik, dan serangga lain yang dapat dimakan, fakta menarik tentang memakan serangga menakutkan

Apakah Anda siap menyantap salad yang terbuat dari kecoa, cacing, atau mungkin jangkrik goreng? Kedengarannya menakutkan, bukan? Namun tahukah Anda kalau mengonsumsi serangga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan baik bagi lingkungan? Hari Serangga yang Dapat Dimakan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 23 Oktober, menyoroti aspek menarik dari menambahkan serangga ke dalam makanan Anda. Meski terdengar aneh, mayoritas penduduk dunia mengonsumsi serangga sebagai makanan rutin mereka. Meski mengonsumsi serangga dan jangkrik mungkin terkesan tidak menggugah selera, para peneliti dan pakar kesehatan percaya bahwa serangga adalah sumber protein alternatif yang solid dengan manfaat nutrisi yang tidak dapat Anda abaikan. Pada Hari Serangga Pangan Sedunia 2024 hari ini kami punya beberapa untuk Anda fakta menarik tentang konsumsi serangga menakutkan.

Membayangkan memakan serangga mungkin membuat perut Anda sakit, namun praktik ini populer di banyak belahan dunia, terutama karena manfaat nutrisinya. Menurut A Laporan PBB Serangga tidak hanya merupakan sumber protein dan nutrisi lainnya, namun pola makan berbasis serangga juga lebih ramah lingkungan. Hal ini tampaknya merupakan solusi yang mungkin untuk mengatasi krisis pangan dunia. Bahkan nama-nama besar di Hollywood, seperti Angelina Jolie dan Zac Efron, sudah lebih dulu meneguk produk alternatif ini. Sebelum terjun ke dunia entomofagi, berikut beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang memakan serangga. Kalender Festival, Acara dan Hari Libur Oktober 2024: Daftar lengkap hari dan tanggal penting nasional dan internasional.

  • Praktek sejarah: Sepanjang sejarah, entomofagi telah menjadi praktik umum di banyak kebudayaan. Di beberapa masyarakat, serangga dianggap sebagai makanan lezat dan juga disediakan untuk acara-acara khusus, sementara di masyarakat lain, serangga merupakan makanan pokok. Akar bervariasi menurut budaya dan wilayah.
  • Manfaat nutrisi: Protein serangga mengandung berbagai macam asam amino, dan juga mengandung vitamin, mineral, serta asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh ganda. Rayap kaya akan mineral mangan, yang berperan dalam metabolisme dan penting untuk kekuatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh.
  • Ramah lingkungan: Peternakan serangga dianggap sebagai praktik yang lebih berkelanjutan karena serangga tidak membutuhkan banyak ruang. Mereka dapat hidup di mana saja, dalam kondisi apa pun, dan mudah diberi makan. Serangga lebih ramah lingkungan dibandingkan peternakan konvensional.
  • Metode memasak yang berbeda: Serangga bisa dimakan dengan berbagai cara. Digoreng, direbus, digoreng atau dipanggang, bisa juga dibuat menjadi tepung dan digunakan untuk batangan dan kue.
  • Kelimpahan: Serangga berlimpah. Ada lebih dari 300 spesies serangga di beberapa belahan dunia. Jadi ada sesuatu untuk semua orang.
  • Risiko: Meski banyak manfaat memakan serangga, namun tetap ada potensi risikonya. Serangga dapat terkontaminasi virus, parasit, jamur, bakteri, pestisida, logam berat dan dioksin.

Terlepas dari potensi manfaatnya, entomofagi mendapat stigma secara budaya dan sosial di banyak belahan dunia. Namun, upaya terbaru telah dilakukan untuk mempromosikannya sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi. Mempertimbangkan risiko dan manfaat kesehatan dari memakan serangga, Anda mungkin ingin memulai dengan porsi kecil jika ingin menambahkannya ke dalam makanan Anda.

(Cerita di atas pertama kali muncul pada 23 Oktober 2024 pukul 10:45 IST. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, kunjungi situs web kami terkini.com).



Sumber