UAS menolak kuliah di Payakumbuh karena dituduh berpolitik praktis

Rabu, 23 Oktober 2024 – 10:05 WIB

Payakumbuh, VIVA – Ustad Abdul Somad (UAS) ditolak ceramahnya pada Tabligh Akbar di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).

Baca juga:

Hal itu yang dilakukan Babe Haikal Hasan sebagai Kepala Badan Jaminan Produk Halal di era Prabowo

Emil Habib, ketua panitia acara Tabligh Akbar Fakhri, mengatakan kehadiran UAS mendapat penolakan dari Majelis Ulama Payakumbuh, Indonesia (MUI).

Sebelum penolakan tersebut, Fakhri mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat permohonan ke MUI Payakumbuh pada Selasa, 15 Oktober 2024. Namun menurutnya, MUI menanggapi acara tersebut digelar tanpa izin MUI.

Baca juga:

Sebut Presidennya Cemerlang, MUI Berdoa agar Prabowo Mampu Mewujudkan Palestina Merdeka

Sehari kemudian, atau lebih tepatnya Rabu 16 Oktober 2024, Fakhri mengaku kaget usai terbitnya surat MUI yang menolak kegiatan Tabligh Akbar bersama UAS.

Baca juga:

Bagaimana OJK dan MUI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia

Bantahan tersebut berdasarkan tuduhan tanpa melaporkan kepada panitia kegiatan, tulis Fakhri di Instagram pribadinya. @fakhry_emil_habibdikutip VIVA Rabu, 23 Oktober 2024.

Fakhry mengungkapkan, MUI tidak memberikan izin, karena dalam kegiatan Tabligh Akbar terungkap unsur politik praktis. Fakhri langsung membantah tudingan tak berdasar tersebut.

“Acara yang diadakan tidak ada orientasi politiknya, hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan saja,” tulis Fakhri.

“UAS berhak mendukung siapapun dan dimanapun, sesuai dengan pandangan politiknya. Kalaupun UAS ingin berkampanye, itu adalah haknya sebagai warga negara, asalkan mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.

Ia sangat menyayangkan MUI yang langsung mengeluarkan surat penolakan tersebut tanpa merinci atau mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada panitia.

Ustaz Abdul Somad (UAS) saat Tabligh Akbar Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di Langkat, Sumatera Utara.

Ustaz Abdul Somad (UAS) saat Tabligh Akbar Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di Langkat, Sumatera Utara.

Tiba-tiba beredar surat penolakan yang diterbitkan hanya atas dasar kecurigaan, imbuhnya.

Fakhri menduga surat penolakan ini terbit atas dasar “bisikan” pihak yang dirahasiakan. Hal ini, kata dia, dapat memperburuk keadaan dan menurunkan reputasi MUI.

“Demi menjaga nama baik UAS, kami meminta MUI Payakumbuh mencabut surat penolakan tersebut. Jika permintaan ini tidak dipenuhi maka kelompok UAS akan menempuh jalur hukum,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

“Acara yang diadakan tidak ada orientasi politiknya, hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan saja,” tulis Fakhri.

Halaman selanjutnya



Sumber