Jerman investasi Rp 133 miliar untuk masjid Maroko

Selasa, 29 Oktober 2024 – 14:00 WIB

Jerman, VIVA – Jerman telah mengalokasikan $8,5 juta atau sekitar Rp133,7 miliar untuk meningkatkan efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan di masjid-masjid Maroko.

Baca juga:

Indonesia dan Jerman sedang menggencarkan upaya peningkatan sumber daya manusia

Inisiatif ini, yang dikenal sebagai “Mempromosikan lapangan kerja melalui efisiensi energi dan energi terbarukan di masjid”, didanai oleh Masyarakat Jerman untuk Kerjasama Internasional (GIZ) dari tahun 2015 hingga 2021, didanai oleh Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ). diimplementasikan.

Menurut Morocco World News, dana sebesar USD 6,3 juta (Rp 99,1 miliar) telah dialokasikan untuk konsultasi ahli, perencanaan, dan pelaksanaan proyek.

Baca juga:

BMW Seri 3 Touring baru resmi diluncurkan dalam edisi terbatas

Gambaran energi terbarukan

Menurut kutipan dari News Central TV, tambahan $424.000 (Rp 6,6 miliar) mencakup material seperti lampu LED, pemanas tenaga surya, dan panel fotovoltaik, sementara $1,11 juta atau lebih (Rp 15,9 miliar) mencakup biaya administrasi dan pajak.

Baca juga:

Porsche 911 memulai era hybridnya

Proyek ini juga mencakup sesi pelatihan bagi pengusaha lokal, pekerja terampil dan pemimpin masjid, seperti imam, mengenai manfaat praktik hemat energi dan energi terbarukan.

BMZ menyatakan bahwa kerangka kerja juga telah dikembangkan untuk instalasi dan pemeliharaan sistem energi ini.

Jerman mencatat inklusivitas gender dalam proyek ini, dengan enam dari sembilan karyawannya adalah perempuan pada Agustus 2019.

Pemerintah Jerman menyatakan bahwa inisiatif tersebut telah berhasil menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja di sektor energi dan diterima dengan baik oleh masyarakat Maroko.

Maroko memiliki sekitar 52.000 masjid, dan Kementerian Urusan Islam mendanai sekitar 15.000 masjid.

Kementerian tersebut, yang membangun sekitar 150 masjid setiap tahunnya, bertujuan untuk mengurangi biaya energi dan menghasilkan 52 persen listrik Maroko dari sumber terbarukan pada tahun 2030.

Halaman selanjutnya

Jerman mencatat inklusivitas gender dalam proyek ini, dengan enam dari sembilan karyawannya adalah perempuan pada Agustus 2019.

Halaman selanjutnya



Sumber