Kamis, 31 Oktober 2024 – 18:03 WIB
Jakarta – Asosiasi Reksa Dana Indonesia (AFPI) berkolaborasi dengan sejumlah asosiasi di Hong Kong Fintech Week. fintech perusahaan terkemuka di kawasan Asia, termasuk Asosiasi Fintech Hong Kong, Institut Fintech Beijing, dan Aliansi Pengembangan Industri Fintech. Ini adalah bagian dari perluasan jaringan globalnya.
Baca juga:
Peluang pengecualian KITE bagi satu-satunya produsen serat pangan dari pati jagung di Indonesia
Ketua AFPI Jenderal Entjik S Jaafar menyatakan pertemuan bilateral ini menghasilkan penguatan kerja sama di berbagai bidang seperti berbagi pengetahuan, penelitian kolaboratif, dan pengembangan ekosistem. fintech luas Selain pertemuan bilateral, delegasi AFPI juga aktif berpartisipasi dalam berbagai diskusi panel yang membahas isu-isu mendesak dalam industri ini. fintech, menyukai keuangan hijau dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk skor kredit.
“Kolaborasi dengan asosiasi fintech di Hong Kong membuka peluang bagi industri ini fintech Indonesia harus belajar dari praktik terbaik global dan memperluas jaringan bisnis,” kata Entjik dalam keterangannya, Kamis, 31 Oktober 2024.
Baca juga:
Prabowo memuji Hercep karena membantu Sritex, karena peraturan Departemen Perdagangan berdampak buruk pada industri tekstil.
Dijelaskannya, kerja sama ini akan fokus pada penelitian bersama dan berbagi pengetahuan antara kedua pasar pinjaman fintech terbesar di dunia yaitu Indonesia dan China.
Baca juga:
Kementerian Perdagangan sedang berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian terkait aturan yang bisa membuat Sritex bangkrut
“Kami sangat gembira dengan kerja sama ini. “Dengan menggabungkan kemampuan riset dan inovasi kedua negara, kami yakin dapat mengembangkan solusi fintech yang lebih inovatif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambah Entjik.
Ia menegaskan, keikutsertaan AFPI dalam Hong Kong Fintech Week menunjukkan bahwa industri tersebut fintech Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan.
Dengan dukungan Badan Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah, serta komitmen tinggi dari para anggota penyelenggara pinjaman fintech, industri fintech Indonesia terus berinovasi dan berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional serta bertransformasi praktik terbaik pinjaman fintech dunia
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh menyoroti agen perjalanan asing yang merugikan industri pariwisata Indonesia
Kementerian Pariwisata buka suara atas keluhan para pelaku bisnis perhotelan terhadap aktivitas bisnis online agen perjalanan luar negeri (OTA) yang semakin marak beroperasi di Tanah Air.
VIVA.co.id
31 Oktober 2024