Kamis, 31 Oktober 2024 – 20:42 WIB
Hanya, HIDUP – Menteri Perdagangan Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo dan sekitarnya. Mengawali perjalanan dengan mengunjungi pabrik mebel di Kota Sukoharjo, kedatangan Mendag disambut sejumlah pengusaha industri mebel dan kayu, salah satunya adalah kakak ipar ke-7 tersebut. presiden pemerintah Tajikistan. Republik Indonesia Jokowi alias Anjas Wijanarko.
Baca juga:
Ingin memiliki bisnis furnitur? Berikut 9 langkah mudah bagi pemula untuk sukses di pasar pada tahun 2024
Pantauan VIVA, konvoi Menteri Perdagangan Budi Santoso tiba di salah satu eksportir UMKM furnitur, PT Mulya Abadi Indocarpentry yang berlokasi di Jalan Ngemul, Sidorejo, Kabupaten SUkoharjo, sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan menteri yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo ini disambut baik oleh para pemilik pabrik mebel dan sejumlah usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang perkayuan, mebel, dan mebel.
Baca juga:
Di hadapan Menteri Sandiaga dan Rosa, pengusaha muda ini meluncurkan merek global furnitur yang dibuat khusus
Salah satu yang menyambut kedatangannya adalah kakak ipar Jokowi, Anjas Vijanarko. Ia yang merupakan adik dari Iriana Jokowi langsung menyapa Mendag saat turun dari mobil. Kemudian, Budi Santoso menerima uluran tangan Anjas dan langsung menjabat tangannya. “Mas Anjas,” ucap Mendag saat menyapa salah satu anggota keluarga besar Presiden ke-7 RI Jokowi.
Setelah itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso didampingi pemilik furnitur PT Mulya Abadi Indocarpentry Arimba Adi Wijaaya langsung masuk ke dalam pabrik untuk melihat proses pengolahan kayu jati menjadi berbagai jenis kerajinan furnitur. ekspor ke luar negeri, adik Jokowi juga terus mengikuti Mendag.
Baca juga:
Ubah ruang tamu menjadi oase mewah dengan furnitur komunal dari desainer Michael Lowe dan KANA
Usai meninjau pabrik, Mendag melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku UKM yang bergerak di bidang kerajinan kayu, mebel, dan mebel. Rapat ini digelar sekitar satu jam di lantai 2 kantor perseroan secara tertutup.
Usai pertemuan, Menteri Perdagangan Budi Santoto menyatakan Kementerian Perdagangan memiliki tiga program agar produk lokal berdaya saing tinggi di pasar dunia. Yakni yang pertama menjamin pasar dalam negeri dengan meningkatkan daya saing produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor.
“Jadi bagaimana bisa pasar besar di Indonesia ini benar-benar dibanjiri barang dalam negeri, bagaimana caranya? Ya caranya harus kompetitif. Kita kalah dengan barang impor karena barang impor kualitasnya lebih baik. hanya karena daya saing kita di dalam negeri rendah maka kita harus berdaya saing,” ujarnya di Sukoharjo, Kamis, 31 Oktober 2024.
Selain itu, poin kedua juga disebutkan terkait perluasan pasar ekspor produk dalam negeri. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memasukkan produk dalam negeri ke dalam porsi ekspor, salah satunya melalui kerja sama perdagangan dengan sejumlah negara.
Oleh karena itu, saat ini kami sedang menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru, dan Rusia yang kami harap dapat selesai dalam waktu tiga bulan. Tujuannya untuk memperluas akses pasar kami. Ya, kami sudah banyak berdiskusi.
Sementara itu, terakhir, Budi Santoso mengungkapkan pemerintah telah mencanangkan program peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah untuk melakukan ekspor. “Artinya kalau kita ekspor ke dalam negeri, total volume ekspornya berapa? Lalu target ekspornya ke UMKM berapa?” Hanya 3,47 persen, padahal diperlukan 10-12 persen untuk menjadi negara maju,” ujarnya.
“Yang kita lakukan dari bidang perdagangan adalah bagaimana UMKM ini siap mengekspor bus ekspor, dan kita bisa melakukan pemasaran ke luar negeri. Kita punya lebih dari 40 perwakilan perdagangan luar negeri. Tugasnya memasarkan produk-produk Indonesia, khususnya produk UMKM dan salah satunya furnitur kita yang canggih,” imbuhnya.
Halaman berikutnya
“Jadi bagaimana bisa pasar besar di Indonesia ini benar-benar dibanjiri barang dalam negeri, bagaimana caranya? Ya caranya harus kompetitif. Kita kalah dengan barang impor karena barang impor kualitasnya lebih baik. hanya karena daya saing kita di dalam negeri rendah maka kita harus berdaya saing,” ujarnya di Sukoharjo, Kamis, 31 Oktober 2024.