Eva Harlia menciptakan kreativitas menenun di Pantai Cermin

Jumat, 1 November 2024 – 08:46 WIB

Jambi, VIVA – Perjalanan pahit gagasan dan konsep progresif di masyarakat bukanlah sebuah perkara mudah. Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci mewujudkan impian dan meraih hasil memuaskan bagi Eva Harlia.

Baca juga:

GIVI akan meluncurkan casing sepeda motor aluminium di IMOS 2024

Eva Harlia, warga Desa Pantai Cermin Kanan, Dusun 3, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, berupaya membuka ruang ide dan konsep di masyarakat. Ia berpendapat, langkah nyata harus dimulai dari diri sendiri untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain.

Dalam upayanya mengubah gaya hidup dan keterampilan masyarakat, Eva terus berinteraksi dengan warga dan menginspirasi mereka untuk menekuni kerajinan tenun untuk mendapatkan penghasilan yang menguntungkan.

Baca juga:

Prakiraan IHSG bearish, simak rekomendasi saham-saham yang berpotensi menguntungkan

Warga Desa Pantai Chermin Kanan, Dusun 3, Kecamatan Pantai Chermin, Kabupaten Sedang Berdagai, Sumut, menenun

Foto:

  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

Ia mengatakan pada 27 Oktober 2024: “Saya adalah orang yang pantang menyerah dalam bekerja. Sekalipun melelahkan, saya akan melakukan segalanya untuk menerapkan ide dan konsep konstruktif di masyarakat.”

Baca juga:

Cara mengatasi kelelahan mental dengan teknik relaksasi

Eva berupaya meningkatkan minat masyarakat terhadap kerajinan. Ia selalu menghibur mereka sambil merajut dan tak henti-hentinya memunculkan ide dan konsep yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

“Untuk mengembangkan keterampilan masyarakat, saya berharap mereka bisa menyerap ilmunya dan suatu saat dimanapun mereka berada, mereka bisa mengembangkan usaha ini,” jelasnya.

Sembari membuat anyaman tikar, Eva dan masyarakat berinovasi menciptakan beragam produk sampingan selain kain lembaran dengan harga eceran yang menarik. Hal ini diharapkan dapat membantu perekonomian para perajin tekstil.

“Menjadi wirausaha memang tidak mudah. ​​Selain modal, kesabaran juga sangat penting untuk mencapai hasil yang memuaskan,” ujarnya.

Masyarakat Pantai Chermin Kanan berusaha meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi berbagai produk tekstil berharga, antara lain tas, dompet, sandal, kotak, dan suvenir anyaman pandan. Semua upaya tersebut dilakukan di bawah naungan Kampung Berser Astra.

Eva menjelaskan, produknya sudah masuk ke pasaran, harga kado bervariasi mulai dari 5 ribu hingga 3 jutaan, tergantung ukuran dan desain. Meskipun jalan menuju ide ini sulit, keseluruhan prosesnya memerlukan kesabaran.

“Banyak orang yang melihatnya sebagai salah satu cara untuk mengisi waktu luang, namun belum sepenuhnya menyadari potensi bisnis yang bisa dihasilkan,” ujarnya.

Dalam proses pengajarannya, Eva mengubah gaya hidup masyarakat dengan mempromosikan kerajinan tangan yang mewakili budaya lokal Pantai Cermin Kanan, khususnya corak khas Melayu yang kaya akan warna dan karakter.

“Penjualan produk kami sudah sampai ke luar negeri dan total volume penjualan tahun 2022 hingga 2023 mencapai puluhan juta rupee,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Sembari membuat anyaman tikar, Eva dan masyarakat berinovasi menciptakan beragam produk sampingan selain kain lembaran dengan harga eceran yang menarik. Hal ini diharapkan dapat membantu perekonomian para perajin tekstil.

Halaman selanjutnya



Sumber