Menteri Pekerjaan Umum meninjau jaringan irigasi Komering di Sumsel dan mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Jumat, 1 November 2024 – 19:18 WIB

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Hanggodo menyatakan akan terus mengembangkan infrastruktur sumber daya air (SDA) seperti bendungan dan jaringan irigasi untuk mendukung program swasembada pangan yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden. Gibran. Rakabuming Raka. Kehadiran bendungan tersebut menyusul pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang diharapkan dapat mengairi langsung lahan pertanian masyarakat sehingga meningkatkan Indeks Hasil (IP).

Baca juga:

Komisi RDP V DPR RI, Menteri PU optimis realisasi anggaran mencapai 94% pada Desember 2024

“Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mendukung tujuan swasembada pangan, maka dari itu kita akan terus melanjutkannya. Kita bisa, misalnya dari bendungan, waduk, lalu ke irigasi primer, sekunder, tersier, dan langsung ke irigasi. sawah,” kata Menteri Dodi saat meninjau Jaringan Irigasi Koming di Bendung Perjaya, Kecamatan Martapura, OKU Timur, Sumsel, Kamis (31/10/2024).

Baca juga:

Kementerian PU Percepat Pembangunan Dua Bendungan di Aceh, Dukung Swasembada Pangan Asta Sita

Kunjungan Menteri Dodi juga bertujuan untuk memastikan bendungan Perjaya beserta jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersiernya dapat berfungsi dengan baik. Menteri Dodi mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum akan memperbaharui bendungan Perjaya dan saluran irigasinya, mengingat umur waduk ini sudah hampir 30 tahun.

Baca juga:

Sertifikasi Kementerian Sosial, penguatan sistem dan manajemen di Kementerian Sosial dan Kementerian Keamanan Umum.

“Kita harapkan bisa berkelanjutan tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga ke depan. Tentunya dalam menunjang sektor pertanian di Sumsel dan Lampung,” kata Menteri Dodi.

Daerah irigasi Komering mempunyai kemampuan mengairi 124 ribu hektar lahan pertanian. Pasalnya, saat ini pengairan pada areal irigasi baru seluas 74.600 ribu hektare, dan sisanya masih kering.

Menteri Dodi berharap dengan selesainya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di kawasan hulu DI Komering akan menambah pasokan air pada jaringan irigasi Komering untuk lahan pertanian seluas 34.800 hektar. . hektar (ha).

“Ini sebagai upaya untuk meningkatkan indeks tanam kita. Indeks tanam saat ini 1,78, maka dengan adanya Bendungan Tiga Dihaji akan meningkat menjadi 2,8 atau 2,9. Tentu itu semua untuk mendukung pertanian,” kata Menteri Dodi.

Bendungan Tiga Dihaji dibangun untuk menjaga kestabilan pasokan air di daerah irigasi Komering, terutama pada musim kemarau yang hingga saat ini hanya mengandalkan Sungai Komering. Dengan kapasitas 140 juta m3 dan luas tangkapan air 577 hektar, Bendungan Tiga Dihaji akan menyuplai 34.800 ha di DI Komering dengan luas lahan pertanian 74.500 ha.

Selain irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga bermanfaat untuk perlindungan sumber daya air, pengendalian banjir 39,5% dalam periode ulang banjir 50 tahun, pemenuhan kebutuhan air baku 1 m3/detik, pembangkit listrik 4×10 MW dan mendatangkan daya tarik wisata lokal , serta infrastruktur air. Saat ini progres pembangunan Bendungan Tiga Dihaji sudah mencapai 66% dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2026.

Turut hadir Menteri Dodi, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, panel ahli Menteri Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup Endra S. Atmavidjaja, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Irigasi dan Lahan Basah Bastari dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ferianto Pavenrusi.

Halaman selanjutnya

Menteri Dodi berharap dengan selesainya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di kawasan hulu DI Komering akan menambah pasokan air pada jaringan irigasi Komering untuk lahan pertanian seluas 34.800 hektar. . hektar (ha).

Halaman selanjutnya



Sumber