Sabtu, 2 November 2024 – 06:06 WIB
Jakarta – Direktur Menteri Penanaman Modal dan Hilir/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rozan Roeslani mengungkapkan target investasi Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD 120 juta atau setara sekitar Rp 1.900 triliun.
Baca juga:
Anindya Bakri mengungkap sinyal penting dari kunjungan Prabowo ke KTT APEC mulai dari Peru hingga G20 Brazil
Rozan menjelaskan, tujuan penanaman modal meliputi penanaman modal asing dan dalam negeri yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional.
“Target investasi tahun depan sekitar 120 juta dolar untuk investasi asing dan lokal,” kata Rozan saat berbicara pada jamuan makan malam bersama duta besar negara sahabat yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat. malam, 1 November 2024.
Baca juga:
10 kebiasaan yang membuat kelas menengah menjadi miskin
Di dalam kawanan makan malam Rosa bersama para duta besar negara sahabat menekankan pentingnya peningkatan investasi, khususnya di bidang ekspor energi.
Baca juga:
Eric Tahir meminjam aset Bank Mandiri untuk Kantor Investasi BP Danantara
Dijelaskannya, potensi energi terbarukan Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt yang bersumber dari berbagai sumber seperti panel surya, energi surya, air, biomassa, dan panas bumi atau geotermal.
“Kami ingin lebih banyak investasi, terutama energi terbarukan yang berorientasi ekspor. Potensi energi terbarukan Indonesia sekitar 3.700 gigawatt yang bersumber dari panel surya, energi surya, PLTA, biomassa, dan panas bumi,” ujarnya.
Rozan menegaskan, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, khususnya di wilayah Jawa, dan ingin mendorong investasi di sektor tersebut.
Peningkatan investasi energi terbarukan sangat penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon pada tahun 2060.
Menteri Investasi juga menyampaikan, meski memiliki potensi besar, namun pelaksanaan penanaman modal harus dilakukan dengan kerja sama yang baik dari para pihak.
Dengan kerja sama yang berkelanjutan, Rosan optimis Indonesia dapat memanfaatkan potensi energinya untuk kemajuan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Jadi kita punya potensi yang besar, tapi dari potensi itu kita tidak bisa sendiri, kita harus bekerja sama,” kata Rosen.
Halaman selanjutnya
Rozan menegaskan, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, khususnya di wilayah Jawa, dan ingin mendorong investasi di sektor tersebut.