Jumat, 1 November 2024 – 09:31 WIB
Karachi, VIVA – Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menggambarkan agresi berkelanjutan Israel di Gaza sebagai hal yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dalam sejarah dunia.
Baca juga:
Kantor UNRWA di Tepi Barat dibuldoser oleh Israel
Sharif juga menyatakan bahwa perdamaian dan kemakmuran dunia tidak mungkin terjadi tanpa menghentikan pembunuhan yang sedang berlangsung di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Pada hari Kamis, dalam pertemuannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha, Sharif membahas masalah bilateral dan regional, termasuk genosida Israel di Gaza dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Baca juga:
Mendukung Palestina-Lebanon, Spanyol melarang perusahaan Israel berpartisipasi dalam FEINDEF 2025 di Madrid
Dia memuji posisi Qatar yang metodis dalam konflik Gaza dan upaya berkelanjutannya untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Baca juga:
UNICEF mengatakan larangan Israel terhadap UNRWA berdampak mematikan pada anak-anak Gaza
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Sharif juga membahas perluasan kerja sama kedua negara di bidang perdagangan, investasi, energi, dan pertukaran budaya, menurut pernyataan kantor perdana menteri.
Para pemimpin kedua negara juga menyepakati perluasan “kemitraan strategis” antara kedua negara.
Sebelumnya, Sharif juga bertemu dengan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Perdana Menteri Qatar, dan membahas cara-cara untuk lebih memperkuat hubungan bilateral, terutama dengan penekanan pada perluasan kerja sama di berbagai sektor.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Perdana Menteri Qatar menekankan pentingnya posisi strategis Pakistan di kawasan dan menyatakan kegembiraannya atas penguatan hubungan dengan Pakistan seiring dengan visi Qatar untuk pembangunan ekonomi dan stabilitas regional.
Ia juga menyatakan tekad negaranya untuk bekerja sama dengan Pakistan demi perdamaian di kawasan, termasuk Afghanistan.
Sharif juga mengundang investor Qatar untuk menjajaki berbagai sektor ekonomi Pakistan, termasuk pertanian, teknologi informasi, dan pariwisata. (semut)
Halaman berikutnya
Para pemimpin kedua negara juga menyepakati perluasan “kemitraan strategis” antara kedua negara.