Agus Gunakan Uang Sumbangan untuk Bayar Hutang Keluarga, Netizen: Balas Jangan Gunakan Uang Sumbangan!

Minggu, 3 November 2024 – 00:00 WIB

Jakarta – Agus Salim, korban serangan asam dari Novianthi Prativi atau Novi dibayar selaku pemilik Yayasan Kemanusiaan Rumah Peduli.

Baca juga:

Kebijakan Prabowo yang menghapus utang petani dan nelayan akan menghidupkan kembali usaha kecil, kata anggota DPR

Agus Salim pun mengaku mengalihkan uang amal yang seharusnya digunakan untuk pengobatan matanya yang rusak akibat air asam, untuk melunasi hutang keluarganya, yakni Neneng Sumiyati atau akrab disapa Wawa.

Alasan Agus memberikan sebagian uang sumbangan kepada Wawa adalah sebagai hadiah karena Wawa telah mengasuh Agus sejak kecil.

Baca juga:

Denny Sumargo terlibat kasus Agus Salim, emosinya meluap-luap hingga melontarkan kata-kata kasar kepada Farhat Abbas.

“Sebelum menerima donasi, Vava sudah merawat Agus, merawat Agus dari dan ke rumah sakit, tidak ada saudara atau keluarga Agus lain selain Vava,” kata Agus dengan suara gemetar, seperti dikutip dari Instagram akun. @pembasmi.kehaluan.reall pada hari Sabtu, 2 November 2024.

Rekan-rekannya mengetahui sikap manipulatif Agus, korban serangan air keras

Foto:

  • YouTube Curhat ke BANG Denny Sumargo

Baca juga:

Prativi Noviyanti berhati murni, meminta media sosial tidak menghina Agus Salim

Agus pun mengaku, hanya Wawa yang menyemangati dirinya saat ia frustasi dan stres setelah matanya rusak akibat disiram air keras oleh petugas di tempat kerjanya.

Jadi Agus mengira dia (Wawa) karena dia yang mengasuh Agus dari anak-anak, itu resi Agus, Agus tidak bisa berbuat apa-apa, kata Agus.

Uang yang disumbangkan ke Wawa, lanjut Agus, digunakan untuk melunasi pinjaman rumah Wawa.

“Itu untuk melunasi rumahnya karena terlilit hutang,” ujarnya.

Tindakan Agus pun menuai kontroversi, karena sejumlah netizen menilai para dermawan yang mendonasikan uang kepada Agus melalui yayasan Novi bukan untuk membalas budi keluarga Agus, melainkan untuk keperluan pengobatan Agus.

Terserah kamu kalau mau membayar kembali uang hasil jerih payahmu kepada Budi. Jangan biarkan uang amal sia-sia,” komentar @veni_se_account.

Agus Agus, orang berdonasi untuk menyembuhkanmu, bukan untuk melunasi hutang Wawa, ngerti ya Tuhan, suruh aku berhenti nelpon podcast TV ya guys!” tambah komentar @mmmshop2021.

Neneng Sumiyati atau Wawa pun mengaku lembaga amal Agus memberikan uang sebesar Rp1,5 miliar kepada Wawa untuk melunasi pinjaman bank.

“Yang 95 juta rupiah itu untuk melunasi pinjaman, pinjaman bank,” kata Wawa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 1 November 2024.

Sekadar informasi, pembahasan donasi korban serangan asam Agus bersama YouTuber sekaligus pemilik Yayasan Peduli Kemanusiaan Novianthi Prativi berbuntut panjang.

Sebab, Novianti Prativi alias Novi Choi yang berinisiatif mengumpulkan sumbangan untuk pengobatan Agus karena matanya rusak akibat disiram asam oleh anak buahnya di tempat kerja, justru dilaporkan oleh Novi.

1,5 Miliar rupiah terkumpul dalam bentuk uang amal, namun melalui podcast Denny Sumargo pada 24 September 2024. Dana tersebut sebenarnya dikumpulkan untuk pengobatan mata, namun Novi menemukan keanehan dalam transfer rekening Agus.

Novi menilai, Agus menyalahgunakan uang sumbangan yang seharusnya digunakan untuk berobat, malah disalahgunakan untuk melunasi utang dan ditransfer ke rekening kerabat tanpa sepengetahuan Novi.

Oleh karena itu, Novi merasa ada yang ditutup-tutupi sehingga meminta agar uang sumbangan tersebut dikelola pihak yayasan agar tidak disalahgunakan.

Namun karena merasa nama baik Agus Salim tercoreng, ia dan pengacaranya Farhat Abbas kemudian melaporkan Novi ke polisi.

Nomor laporan LP/B/6330/X/2024/SPKT POLDA METRO JAYA diterima pada tanggal 19 Oktober 2024. Tindakan pencemaran nama baik dan pencemaran nama baik diatur dalam Pasal 27A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE (Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik). ) dan/atau pasal 310 dan pasal 311 KUHP Ukraina, ayat 45.

Halaman selanjutnya

Tindakan Agus pun menuai kontroversi, karena sejumlah netizen menilai para dermawan yang mendonasikan uang kepada Agus melalui yayasan Novi bukan untuk membalas budi keluarga Agus, melainkan untuk keperluan pengobatan Agus.

Halaman selanjutnya



Sumber