Kementerian Pertanian menyediakan OPLAH untuk meningkatkan produksi padi di Kalimantan Tengah

Sabtu, 2 November 2024 – 19:30 WIB

VIVA – Dalam rangka pelaksanaan Program Swasembada Pangan Nasional, Kementerian Pertanian bersama pegawai termasuk Direktorat Penanaman melakukan kunjungan langsung ke berbagai daerah dan menggencarkan kegiatan tanam padi sesuai instruksi Menteri Pertanian. Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk mencapai swasembada.

Baca juga:

Untuk mencapai swasembada pangan, Pemerintah memperkuat konektivitas infrastruktur

“Perintah Presiden, kita harus swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, paling lama 4 tahun. Strategi yang bisa kita terapkan adalah pembuatan sawah, optimalisasi lahan (Opla) dan optimalisasi infrastruktur baik bendungan maupun irigasi. “Saya berharap dalam 2-3 tahun ke depan hal ini bisa menjadi kenyataan dan kita tidak perlu lagi melakukan impor beras,” kata Mentan.

Baca juga:

Pemerintah memperkuat konektivitas infrastruktur untuk menjamin swasembada pangan

Kali ini Plt Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Heru Tri Vidarto selaku eksekutor. Provinsi Kalimantan Tengah bersama Plt. Direktur Penanaman Bibit, Pj Bupati Pulang Pisau, Kapolres Pulang Pisau, Kadis Pertanian Pulang Pisau dan Danramil 1011-13/Clk, serta kelompok tani setempat (Poktan) sidak langsung di tiga lokasi persawahan strategis di Pisau Pulau (01/11) .

Dari lokasi pertama yang dikelola oleh Heru Susanto dari Poktan Sumber Mulio di Desa Sanggang Kecamatan Pandih Bantu. Poktan ini telah menyelesaikan penanaman kedua di lahan seluas 76 hektar dengan dukungan benih, pupuk mineral dan jasa pengolahan tanah.

Baca juga:

Presiden Prabowo mengundang Menteri Pertanian Amran yang mengemban misi mulia ketahanan pangan

Selain itu, pada posisi kedua, Joko Suyatno dari Poktan Margo Mulyo 2 di Desa Gadabung Kecamatan Pandih Batu juga menyelesaikan budidaya kedua di lahan seluas 68 hektar dengan mendapat bantuan serupa.

Di lokasi ketiga yang dikelola Nurhaeni dari Poktan Maju Bersama di Desa Taha Jaya, Kecamatan Maliku, yang beranggotakan 44 orang, kini sedang menggarap lahan secara bertahap seluas 50 hektar.

“Kami sangat berharap program ini berkelanjutan, terutama dalam memenuhi kebutuhan air atau pompa. Terima kasih kepada pemerintah atas dorongan dan semangatnya, termasuk bantuan peralatan modern seperti traktor dan mesin pemanen,” harap Nurhani.

Plt Dirjen Perkebunan menegaskan, “Kegiatan ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan komprehensif kepada petani melalui bantuan teknis dan infrastruktur untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah tersebut.”

Secara bertahap pelaksanaannya di petani lebih dari satu hingga dua dan tiga kali dalam setahun, misalnya di Desa Sanggang yang sudah mulai tanam sebanyak tiga kali. Kenaikan indeks pertama kali (IP) diperkirakan akan meningkatkan produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Optimalisasi lahan dengan memperbaiki saluran-saluran teknis sesuai dengan karakteristik lahan yang ada, pengelolaan air melalui sirkulasi ini menjadi faktor utama peningkatan produksi dan produktivitas.

Lebih lanjut Heru mengingatkan pentingnya optimalisasi lahan yang direncanakan Menteri Pertanian.

“Target optimalisasi lahan (Oplah) di Kalteng seluas 51.914 hektare dan target tersebut kita harapkan bisa tercapai meski menghadapi tantangan alam,” ujarnya.

Pj Bupati Nunu Andriani mengatakan, “kami akan terus bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan instansi terkait untuk memastikan bahwa petani memiliki akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.”

Dengan dukungan kuat dari pemerintah, penanaman padi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pertanian di Pulang Pisau, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.

Halaman selanjutnya

“Kami sangat berharap program ini berkelanjutan, terutama dalam memenuhi kebutuhan air atau pompa. Terima kasih kepada pemerintah atas dorongan dan semangatnya, termasuk bantuan peralatan modern seperti traktor dan mesin pemanen,” harap Nurhani.

Halaman selanjutnya



Sumber