Sabtu, 2 November 2024 – 08:31 WIB
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto menegaskan pihaknya mendukung tujuan Presiden Prabovo untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional hingga 8 persen.
Baca juga:
Anindya Bakri mengatakan Indonesia menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo
Oleh karena itu, Airlangga meyakinkan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kemitraan global Indonesia. Juga keadilan ekonomi dan sosial sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Salah satu langkahnya adalah menyeimbangkan kerja sama dan memperkuat kebijakan luar negeri Indonesia yang netral dan bebas.
Baca juga:
Industri padat karya menyusut, 15 investor asing menjajaki investasi tekstil di Indonesia
“Indonesia secara aktif memperkuat perannya di kancah dunia untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemitraan internasional yang lebih baik,” kata Airlanga di kawasan Tamrin, Jakarta Pusat, Jumat malam, 1 November 2024.
Baca juga:
Menko Airlanga menjelaskan 3 langkah yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Sritex
Menurutnya, diplomasi yang aktif, terkoordinasi, dan efektif sangat diperlukan untuk memperdalam integrasi ekonomi Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan berkomitmen mempercepat aksesi ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Kemudian, upaya serupa juga harus dilakukan Indonesia dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) serta implementasi penuh Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). .
“Meskipun implementasinya sulit, Indonesia sendiri telah mendukung pilar IPEF,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlanga juga membenarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga bertujuan untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) dan perjanjian perdagangan bebas lainnya.
Apalagi, ke depannya pemerintah berencana melanjutkan kerja sama antar negara untuk membuka pasar baru. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dengan meningkatkan pasar tenaga kerja.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa Menlu kita ikut serta dalam pertemuan BRICS dan Indonesia juga mengindikasikan bahwa kita juga sedang dalam proses BRICS,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
“Meskipun implementasinya sulit, Indonesia sendiri telah mendukung pilar IPEF,” kata Airlangga.