Terungkap, pelaku pembunuhan wanita tanpa kepala itu menyelamatkan jenazah korban sehari sebelum dibuang

Jakarta, VIVA- Kasus pembunuhan tragis yang menghebohkan Jakarta Utara terungkap dalam pemeriksaan Polda Metro Jaya.

Baca juga:

Terpopuler: Pengakuan Penjahat Wanita Tanpa Kepala, Polda Jambi Dibakar karena Ini

Tersangka Fauzan Fahmi (43) akhirnya mengungkap kronologi mengerikan pembunuhan yang menimpa wanita berinisial SH (40).

Usai membunuh korban, Fauzan diketahui bahkan seharian menyimpan jenazah korban di rumah dan membuangnya ke tempat sampah.

Baca juga:

Kasus Luka di Muara Baru Bikin Tukang Daging Marah, Begini Kata Korban

Dalam keterangan polisi melalui akun Instagram @jatanraspoldametrojaya, Fauzan mengaku pada malam kejadian, ia terlebih dahulu melemparkan sebagian kepala korban.

“Malam itu aku melemparkan diriku keluar terlebih dahulu. “Jenazahnya akan ada di sana keesokan harinya setelah saya bungkus dengan hati-hati,” kata Fauzan, Sabtu, 2 November 2024.

Baca juga:

Penyebab pembunuhan perempuan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta Utara

Kronologi Pembunuhan: Proses Pengemasan untuk Disposisi

Fauzan Fahmi (43), pelaku pembunuhan perempuan tanpa kepala di Jakarta Utara

Fauzan mengungkapkan, usai melakukan aksi brutal tersebut, ia dengan hati-hati membungkus tubuh korban dengan berbagai lapisan, mulai dari tas kecil, selimut, alas kasur, kotak kulkas, hingga tas besar.

Setelah yakin jenazahnya tetap lepas, ia memutuskan untuk membuang bagian tubuh korban di tempat berbeda.

Kepala korban ditemukan di balik tembok di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Kecamatan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sementara jenazah korban yang terbungkus rapi ditemukan tanpa kepala di kawasan pelabuhan Muara Baru, tepatnya di Jalan Tuna, Penjaringan.

Jarak kedua lokasi yang hanya berjarak 600 meter ini menimbulkan teka-teki yang awalnya menyulitkan polisi untuk akhirnya dipecahkan.

Penyebab pembunuhan: Sakit hati yang mendalam

Pelaku pembunuhan perempuan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta Utara

Pelaku pembunuhan perempuan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta Utara

Dalam pengakuannya, Fauzan menyebut motif pembunuhan ini karena rasa kesal yang mendalam. Ia merasa, menurutnya, istri dan ibunya dipermalukan atas hinaan korban dan rasa hormat dari keluarganya.

“Sakit, Tuan.” Korban mempermalukan istri saya, ibu saya. “Korban bilang istri saya PSK, orang tua saya PSK,” kata Fauzan dengan nada haru yang masih terlihat jelas dalam suaranya.

Lebih lanjut, Fauzan menjelaskan, meski sudah lama kehilangan kontak dengan korban, namun hubungan mereka kembali pulih pada Minggu sebelum kejadian.

Saat itulah korban menghubunginya karena membutuhkan bantuan untuk mendapatkan ikan tersebut. Dari titik pertemuan ini, konflik pun terjadi dan berpuncak pada pembantaian yang mengerikan ini.

Menemukan mayatnya dan menangkap penjahatnya

Pada Selasa, 29 Oktober 2024, sekitar pukul 10.29 WIB, seorang warga menemukan jasad perempuan tanpa kepala terbungkus tas di belakang SPBU di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara.

Lokasi penemuan mayat wanita tanpa kepala di Pelabuhan Muara Baru.

Lokasi penemuan mayat wanita tanpa kepala di Pelabuhan Muara Baru.

Jenazah ditemukan tanpa celana dan terbungkus beberapa lapis. Pada malam yang sama, sebagian kepala korban juga ditemukan sekitar pukul 24.00 WIB di balik tembok di tempat lain, di jalan inspeksi Waduk Pluit Utara.

Hanya beberapa jam setelah penemuan jenazah, Subdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Metro Jaya bergerak cepat menangkap Fauzan Fahmi di kediamannya di Penjaringan, Jakarta Utara.

Polisi langsung menetapkannya sebagai tersangka dan mengamankan berbagai barang bukti terkait kejahatan tersebut.

Ancaman hukum terhadap tersangka

Atas perbuatannya tersebut, Fauzan Fahmi dijerat pasal pembunuhan dengan Pasal 338 KUHP (KUHP) dengan pasal tambahan Pasal 340 KUHP.

Berdasarkan pasal-pasal tersebut, Fauzan terancam hukuman yang sangat berat, yakni hukuman mati sebagai hukuman tertinggi.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan kejahatan tersebut.

Masyarakat menantikan perkembangan kasus ini yang telah menghebohkan banyak orang karena tingginya tingkat kekejaman dan psikologi perbuatan tersebut.

Halaman selanjutnya

Setelah yakin jenazahnya tetap lepas, ia memutuskan untuk membuang bagian tubuh korban di tempat berbeda.

Halaman selanjutnya



Sumber