Selasa, 5 November 2024 – 00:32 WIB
Jakarta – Penyanyi legendaris Dina Mariana memiliki riwayat penyakit kanker rahim sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu sore, 3 November 2024. Dina meninggal dunia di RS MRCCC Siloam dan dimakamkan di TPU Tana Kusir.
Baca juga:
Dina Mariana mengalami pendarahan di perutnya sebelum meninggal
Dalam wawancara di channel YouTube Champoer Champoer pada 29 Oktober 2022, Dina mengungkap dirinya didiagnosis menderita kanker rahim stadium 1A setelah diangkat pada stadium 3A pada tahun 2021. Dia juga menyatakan bahwa dia didiagnosis menderita kanker setelah 28 putaran radiasi. dengan jelas
Namun, seperti sudah ditakdirkan, kanker rahim kembali memakannya setahun kemudian, pada tahun 2022. Meski rahimnya telah diangkat, Dina tetap melakukan pemeriksaan kesehatan setiap dua bulan sekali untuk memantau kondisinya.
Baca juga:
Bocah itu memperlihatkan momen-momen terakhir Dina Mariana sebelum kematiannya
Dina juga mengalami masalah pencernaan yang parah sebelum kematiannya. Hal itu diungkapkan temannya melalui postingan Instagram @dewiirawan13 pada Senin, 21 Oktober 2024.
Baca juga:
Profil Dina Mariana yang meninggal karena kanker rahim
Menurut Devi, kondisi Dina membaik setelah menjalani transfusi darah, meski masih mengalami gangguan pencernaan. “Pada kasusnya HB membaik setelah ditransfusi darah, walaupun masih ada gangguan pada pencernaan (lambung/usus), sehingga nyerinya hilang timbul. Rencananya hari ini akan dilakukan endoskopi untuk memeriksa adanya masalah pada lambung dan usus. .adalah,” tulis Dewey pada caption postingannya.
Dina Mariana dikenal sebagai penyanyi cilik yang populer pada era 1970-an dan meninggalkan kesan mendalam di industri musik Tanah Air.
Kanker serviks, penyebab dan risikonya
Kanker rahim merupakan salah satu jenis kanker yang berkembang pada lapisan rahim, dimana rahim merupakan organ reproduksi wanita dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin pada masa kehamilan.
Wanita segala usia dapat mengalami kanker jenis ini, namun lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun, terutama mereka yang menjalani terapi hormon. Kanker rahim ditandai dengan pertumbuhan sel-sel di dalam rahim yang tidak normal. Kanker ini bisa muncul di beberapa bagian rahim, seperti lapisan rahim, otot, bahkan jaringan ikat di sekitar rahim.
Penyebab utama kanker rahim adalah mutasi genetik pada sel normal rahim, meskipun penyebab pasti dari mutasi tersebut belum sepenuhnya dipahami. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker rahim, antara lain usia, terapi hormon estrogen untuk kanker payudara, dan obesitas yang dapat meningkatkan produksi hormon estrogen dalam tubuh.
Selain itu, ada juga faktor Lynch Syndrome, yaitu sindrom genetik yang meningkatkan risiko terkena kanker, termasuk kanker rahim, yang disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.
Halaman berikutnya
Kanker serviks, penyebab dan risikonya