Senin, 4 November 2024 – 22:55 WIB
Jakarta – Institut Kemanusiaan Islam resmi dibuka di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan pada Senin malam, 4 November 2024. Lembaga yang dipimpin oleh Yakut Cholil Kumas (Gus Yakut) ini hadir sebagai upaya mendorong pemahaman, kasih sayang, dan tindakan dalam menghadapi mereka. permasalahan kemanusiaan di dunia.
Baca juga:
Menteri Agama Nasoruddin membayar pajak bagi masyarakat yang melakukan usaha zakat dan wakaf.
Pembukaan lembaga baru ini dilakukan oleh Menteri Agama RI Prof KH Nasruddin Umar didampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Upacara pembukaan dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat, direktur eksekutif Rabitha Alam Islami di Indonesia, Syekh Abdul Rahman Al-Hayat, perwakilan organisasi keagamaan, serta perwakilan kementerian/lembaga pemerintah.
Gus Yakut mengatakan, Institut Islam Kemanusiaan didirikan sebagai langkah penting dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia. “Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk mendorong pemahaman, kasih sayang dan tindakan dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia kita,” kata Gus Yakut dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Prof Quraish Shihab, ulama kenamaan Indonesia, dihina netizen.
Menurutnya, pembukaan lembaga kemanusiaan ini mengingatkan akan ajaran Islam yang mendalam, yang mengedepankan rasa kasih sayang, empati dan tanggung jawab terhadap sesama.
“Lembaga ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan menyediakan platform pendidikan, dialog dan kolaborasi. Kami bertekad untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam upaya kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Islam,” kata mantan ketua Gerakan Pemuda Ansar itu.
Baca juga:
Akankah Nasruddin Omar meniru mundurnya Prabowo di Kementerian Agama?
Melalui lembaga ini, Gus Yakut mengajak semua pihak untuk mencari solusi inovatif untuk mengurangi penderitaan, menegakkan keadilan, dan membangun jembatan pemahaman antar komunitas yang berbeda. “Komitmen kami terhadap keunggulan dan inklusi akan memandu setiap langkah yang kami ambil. Kami sangat menantikan partisipasi Anda dalam upaya kami memberikan dampak positif di dunia ini. Mari kita selesaikan misi ini bersama-sama dengan harapan dan tekad,” kata Gus Yakut.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan, wacana kemanusiaan Islam pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dalam konferensi yang digelar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur. Gus Yahya mengatakan: “Saat itu kami menghadirkan pembicara dari berbagai negara, yang kemudian berujung pada deklarasi Islam untuk Kemanusiaan oleh Gerakan Pemuda Ansar.”
Kakak laki-laki Gus Yakut ini menuturkan, banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia, namun yang unik adalah dapat dibangun peradaban yang bersatu dan harmonis antara perbedaan dan hal-hal yang tidak biasa. Oleh karena itu, menurut saya sangat tepat untuk diklaim di Indonesia kesatuan keberagaman benar-benar diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang perkasa,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya menilai keberhasilan Indonesia sangat berharga untuk berkontribusi kepada masyarakat dunia, dan berharap dapat menjadi inspirasi dalam mencari solusi berbagai permasalahan internasional terkait konflik. Saya berharap ini akan menciptakan peradaban dunia yang benar-benar adil dan harmonis, kata Gus Yahya.
Sementara itu, Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar berharap kedepannya Institut Islam Humanis dapat meningkatkan indeks kualitas keberagaman Indonesia. “Hal ini menjadi harapan dan harapan kita semua. Harapan kita dengan diresmikannya pusat penelitian yang kita lakukan hari ini akan mengangkat indeks kualitas keberagaman, kualitas kemanusiaan bagi kita semua khususnya masyarakat Indonesia. ,” kata Imam. Masjid Istiklal di Jakarta.
Halaman berikutnya
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan, wacana kemanusiaan Islam pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dalam konferensi yang digelar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur. Gus Yahya mengatakan: “Saat itu kami menghadirkan pembicara dari berbagai negara, yang kemudian berujung pada deklarasi Islam untuk Kemanusiaan oleh Gerakan Pemuda Ansar.”