Rabu, 6 November 2024 – 04:02 WIB
Sakit, HIDUP – Aceh mempunyai gelar khusus untuk bangsawan, yaitu Teuku adalah gelar khusus untuk laki-laki Aceh yang masih mempunyai nama keluarga sultan atau pemimpin. malu (negara).
Baca juga:
Jenderal TNI AD memiliki gelar akademik dan kompetensi, ada 12 bidang berbeda
Gelar Teuku dapat diberikan oleh orang tua kepada anak laki-lakinya jika sang ayah juga menyandang gelar tersebut. Masyarakat Aceh memandang baik pada orang yang bergelar Teuku karena termasuk kalangan atas dan taat menjalankan syariat agama.
Sejumlah tokoh pendekar Indonesia yang bergelar Teuku antara lain Teuku Umar, Teuku Panglima Polem, Teuku Chik di Tiro, Teuku Nyak Arif, dan Teuku Muhammad Hasan.
Baca juga:
Profil 3 kapal perang berpeluru kendali Rusia yang melakukan latihan tempur bersama TNI Angkatan Laut
Berdasarkan pencarian VIVARabu 6 November 2024, Ada Tiga Perwira Tinggi TNI (Pati) berpangkat Jenderal Bintang 2 atau Mayor Jenderal (Maijen) yang juga menyandang gelar Teuku, siapakah mereka? Berikut daftarnya:
1. Mayjen TNI (Purn) Teuku Hamzah
Baca juga:
Sangat buruk! Bocah SD Papua bersembunyi di bawah meja saat terjadi baku tembak TNI-Polri dan KKB
Mantan Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam), Mayjen Teuku Hamzah, menyandang gelar tersebut karena menyandang status bangsawan Aceh. Putra Aceh ini memimpin Komando Militer Iskandar Muda pada 12 Juni 1967 hingga 14 Oktober 1970.
Dahulu kala, nama Teuku Hamzah terkenal di kalangan masyarakat Aceh karena peran aktifnya dalam perang Krueng Panjoe dalam perebutan senjata dan amunisi dari tentara Jepang pada bulan November 1945.
2. Mayjen TNI (Purn) Teuku Hafil Fuddin
Mantan Pangdam Iskandar Muda Mayjen Teuku Abdulkhafil Fuddin merupakan anak dari veteran tentara mahasiswa, X. Kamarudin.
Sebagai perwira Korps Artileri Medan, Mayjen Hafil Fuddin mengalihkan pengangkatannya sebagai perwira pertama satuan bersenjata dari Danton di Lapis Baja Kostrad 10/76 kepada Komandan RAI 10/105.
Kemudian, semasa menjadi perwira menengah, pernah menjabat sebagai Dandim di wilayah Kodam Sriwijaya, menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan Kodam Bravijaya, Mabes Angkatan Darat, bahkan pernah menjabat sebagai Ahli Geografis di Lemhanas RI.
3. Mayjen TNI (Purn) Teuku Johan
Mantan Wakil Gubernur Aceh (1987-1993), Mayjen Teuku Johan lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1961.
Teuku Johan dibunuh pada 10 Mei 2001 usai salat magrib di Masjid Jame Baiturrahman. Ia tewas akibat tiga tembakan di badan, bagian belakang telinga, bagian depan leher, dan dada.
Teuku Johan dibunuh pada 11 Mei 2001 setelah menghubungi media dan menjadwalkan konferensi pers. Dalam jumpa pers kali ini, Johan berencana menyampaikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.
Teuku Johan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Banda Aceh sekitar pukul 14.00 WIB, usai salat di Masjid Agung.
Halaman selanjutnya
Dahulu kala, nama Teuku Hamzah terkenal di kalangan masyarakat Aceh karena peran aktifnya dalam perang Krueng Panjoe dalam perebutan senjata dan amunisi dari tentara Jepang pada bulan November 1945.