Rabu, 6 November 2024 – 05:55 WIB
Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas produk pangan olahan ke-400.000 karya PT Mayora Indah Tbk. ke 15 negara di Afrika, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan dan wilayah lainnya. Total nilai ekspornya sebesar 1 juta dolar atau setara Rp 15,70 miliar.
Baca juga:
Prabowo Tandatangani PP Keringanan Kredit Macet UMKM, Ini Normanya
Budi mengapresiasi konsistensi eksportir dalam mengekspor produk Indonesia, apalagi kali ini ekspor ditujukan pada target pasar negara ekspor non-tradisional. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan untuk memperluas pasar ekspor produk Indonesia.
“Perluasan pasar ekspor merupakan salah satu dari tiga program utama Kementerian Perdagangan. PT Mayora Indah Tbk. telah memperluas ekspornya ke negara-negara yang merupakan pasar ekspor non-tradisional. Ini harapan kita, yakni pasar Indonesia berkembang ke negara-negara yang belum terjangkau, kata Budi dalam keterangannya, Selasa, 5 Oktober 2024.
Baca juga:
Melalui dry port Cikarang, Chery Motor Indonesia mengekspor 120 unit Omoda 5 ke Vietnam
Produk yang akan diekspor kali ini adalah makanan manis (kue kering) seperti kue kering, wafel dan permen, serta kopi instan. 15 negara tujuan ekspor tersebut adalah Palestina, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Mesir, Afrika Selatan, Madagaskar, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia.
Baca juga:
Diajukan untuk sidang pendahuluan, Tom Lembong meminta Menteri Perdagangan lainnya mengusut kasus impor gula
Mendag Budi menegaskan, kemampuan peningkatan daya saing produk menjadi salah satu faktor utama penguasaan pasar, baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Ia menyebutkan, besarnya pasar dalam negeri harus menjadi insentif bagi produk lokal untuk mendominasi pasar di negaranya.
Kementerian Perdagangan juga terus mendukung dunia usaha dalam negeri untuk meningkatkan daya saing. Selain itu, Kementerian Perdagangan berupaya menyediakan pasar dalam negeri melalui sarana perdagangan yang ada.
Budi berharap eksportir dapat memanfaatkan pasar non-tradisional yang telah dibuka melalui serangkaian perjanjian dagang antara Indonesia dan negara mitra secara maksimal. Tiga perjanjian perdagangan akan diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk dengan Kanada, Peru dan Eurasia.
Dalam hal dukungan ekspor kepada UMKM, Kementerian Perdagangan memiliki program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini diluncurkan untuk memungkinkan lebih banyak usaha kecil dan menengah memasuki pasar ekspor.
“Kami mengapresiasi kerja sama Majora dengan petani kopi dan penggunaan mesin lokal dalam proses produksinya. Kami berharap kerja sama dan kerja sama seperti ini terus berlanjut,” kata Mendag.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. Andre Sukendra Atmaja mengatakan Mayora Group sebagai perusahaan Indonesia telah membuktikan produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Bahkan, sejalan dengan program pemerintah untuk terus mempromosikan barang ekspor, Mayora Group hari ini mengirimkan kontainer ekspornya yang ke-400.000 ke 15 negara sekaligus.
“Majora ingin membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi produsen produk branded dari negara lain. Indonesia bisa menciptakan brand sendiri, produk sendiri, mengekspor dan menjadi pemimpin pasar luar negeri. “Tujuan kami adalah membuktikan bahwa produk-produk dengan merek Indonesia juga berkelas dunia, sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata dunia,” kata Andre.
Meskipun perekonomian global mengalami perlambatan, namun permintaan global terhadap produk makanan olahan akan tumbuh positif sebesar 7,74 persen pada tahun 2029, seiring dengan pertumbuhan populasi dunia. Besarnya pasar ini merupakan peluang besar untuk mengembangkan bisnis makanan Anda.
Sebaliknya pada tahun 2019-2023, tren ekspor pangan olahan Indonesia meningkat sebesar 6,81 persen. Dengan demikian, pada Januari-Agustus 2024, ekspor produk makanan olahan mencapai 3,6 miliar dolar atau meningkat 6,48% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Halaman selanjutnya
Dalam hal dukungan ekspor kepada UMKM, Kementerian Perdagangan memiliki program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini diluncurkan untuk memungkinkan lebih banyak usaha kecil dan menengah memasuki pasar ekspor.