Rabu, 6 November 2024 – 01:23 WIB
Jakarta – Calon Bupati (Cabup) Lampung Selatan (Lamsel) nomor urut 2 Radityo Egi Pratama menilai kemiskinan di Lampung Selatan erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi. Permasalahan ini merupakan permasalahan utama yang perlu diselesaikan.
Baca juga:
Wahono mendorong inovasi generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja baru di Bojonegoro
“Ketimpangan ini terjadi karena peluang ekonomi masyarakat di berbagai daerah tidak merata,” ujarnya, Selasa, 5 November 2024.
Melalui program Satu Pesantren, Satu Produk dan Satu Desa, Satu Produk (OPOP-OVOP), Egi mengajak pesantren dan desa-desa di Lampung Selatan untuk mengembangkan produk unggulan. Diharapkan langkah ini dapat memperkuat perekonomian pedesaan secara mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga:
Bupati Laki Hakim menjelaskan kronologis Bupati Nina Agustina marah kepada warganya, alasannya…
Menurutnya, program ini tidak hanya fokus di pedesaan, tapi juga di pesantren. Jika terpilih menjadi bupati, pemerintah provinsi di bawah kepemimpinannya siap membantu dan memfasilitasi hal tersebut.
Baca juga:
Kepala Daerah Indramayu Nina Agustina mengancam akan melaporkan warganya ke polisi dan membeberkan nomor urut calon lainnya
“Pondok pesantren dapat menjadi mitra strategis dalam program ini sehingga berkontribusi dalam memajukan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Misalnya, Egi menyebut produk bengkuang yang terkenal di Desa Cipta Mulya. “Perlu dukungan lebih lanjut dari pemerintah agar produk ini lebih dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Ke depan, ia ingin setiap desa dan pesantren bisa mencapai kemandirian ekonomi.
Egi optimistis program ini akan menjadi solusi efektif dalam mengentaskan kemiskinan di Lampung Selatan. “Dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, kita bisa menciptakan perekonomian yang lebih kuat dan mandiri,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Ke depan, ia ingin setiap desa dan pesantren bisa mencapai kemandirian ekonomi.