Akhirnya terungkap! ART mati di Toren, bukan dibunuh, tapi karena ini

Kamis, 7 November 2024 – 00:04 WIB

Jakarta – Polisi akhirnya mengungkap penyebab meninggalnya seorang pembantu rumah tangga (ART) berinisial NM yang ditemukan tewas di tower air rumah majikannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga:

Fuji menandai peringatan kematian Vanessa Angel: masa penyembuhan

Wanita berusia 64 tahun itu dinyatakan meninggal karena sesak napas atau mati lemas. Hasil tersebut diperoleh setelah selesainya penyidikan dan penyidikan kasus ini.

“Hasil pemeriksaan sudah kami terima dan penyebab kematian korban adalah penyakit asma. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Muharram Wibisono dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 6 November 2024, mengatakan, “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.”

Baca juga:

Sepeda motor mungkin lebih aman menggunakan ini, tapi apakah konsumen bersedia membayar harganya yang mahal?

Penemuan jenazah seorang wanita dari keluarga di sebuah rumah di Kelapa Gading

Hasil penyelidikan juga mengungkapkan tidak ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Baca juga:

Fitur ini mampu menyelamatkan 8.000 orang dari kecelakaan sepeda motor di Indonesia

Muharram menjelaskan, polisi setelah melakukan analisa mendalam menyimpulkan kematian NM murni kecelakaan yang terjadi saat hendak membersihkan menara air.

Pernyataan tersebut dikuatkan dengan korespondensi keterangan saksi, rekaman video, dan hasil otopsi.

Hasil analisis CCTV yang kami peroleh menunjukkan kesesuaian dengan keterangan saksi. “Dari hasil pemeriksaan dan konsultasi dengan sejumlah ahli dengan metode penelitian ilmiah, penyidik ​​menyimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja,” imbuhnya.

N.M ditemukan tewas pada Kamis, 24 Oktober 2024 pagi. Jenazahnya ditemukan di menara air oleh seorang sopir yang juga bekerja di rumah majikan N.M.

Saat penemuan ini, majikan NM sedang diketahui berada di luar negeri.

Selain itu, polisi menjelaskan, kontak terakhir NM dengan pengemudi sehari sebelum kejadian juga mengungkap detail penting.

Percakapan ini menunjukkan bahwa NM berencana membersihkan menara air pada hari Rabu. Namun niat tersebut tertunda karena cuaca yang sangat panas.

“Pesan yang kami temukan di ponsel korban menunjukkan bahwa dia memanggil saksi, pengemudi rumah, untuk berkumpul pada hari Rabu untuk membersihkan menara air,” kata Muharram. “Tetapi pengemudi menolak melakukannya karena cuaca panas dan menawarkan untuk melakukannya keesokan paginya.” dia menambahkan.

Pada Kamis pagi, saat sopir datang untuk membantu, ia menemukan pintu utama rumah terkunci.

Jadi dia masuk melalui pintu samping. Saat masuk, ia kaget karena menemukan jasad NM di dalam menara air.

Polisi menyatakan kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja yang tidak melibatkan unsur tindak pidana.

Namun polisi melatih pekerja dan pengusaha untuk lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja, terutama untuk pekerjaan berbahaya.

Halaman selanjutnya

Hasil analisis CCTV yang kami peroleh menunjukkan kesesuaian dengan keterangan saksi. “Dari hasil pemeriksaan dan konsultasi dengan sejumlah ahli dengan metode penelitian ilmiah, penyidik ​​menyimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya



Sumber