Kamis, 7 November 2024 – 00:01 WIB
Sementara VIVA – Sesi isu investasi pada debat publik kedua Pemilihan Gubernur Sumut Nomor Urut 2, Edi Rahmayadi blak-blakan soal Blok Medan yang kini sedang hangat diperbincangkan di Tanah Air.
Baca juga:
Dikabarkan tidak netral, polisi di Kabupaten Landak mengajukan pengaduan ke Propam
Edi Rahmayadi menjelaskan di Sumut banyak sekali tambang yang ada di Sumut, ada tambang batu bara, tambang emas, dan tambang lainnya. Semua itu dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat. Agar ranjau tidak ikut campur.
“Kita perlu peduli dan mewaspadainya. Sedangkan di luar Sumut, yang kita dengar adalah pemberitaan. Kita peduli dengan pertambangan, khususnya di Maluku Utara,” kata Eddie Rahmayadi, di hotel Santika, Medan kota, Rabu malam, 6 November 2024.
Baca juga:
PDIP meminta Prabowo membuktikan komitmen netralitasnya dalam pilkada
Edi Rahmayadi mengatakan, jangan ikut campur dengan tambang-tambang tersebut, karena semuanya untuk kepentingan rakyat.
Saya ingatkan, jangan ganggu tambang itu. Oleh karena itu, ini untuk kesejahteraan rakyat yang dikelola negara. Saya tanya bagaimana pendapatnya, kata Edi Rahmayadi.
Baca juga:
Debat Kedua Pilgub Sumut 2024, KPU: Ide dan Adu Ide untuk Pembangunan Sumut
Mantan Pangkostrad itu mempertanyakan keras keterkaitan Blok Medan dengan Bobby Nasution yang selama ini menjadi sorotan media Tanah Air.
“Tentu kalian tahu maksud pertanyaan saya, ada tambang yang dilarang ekspor. Tapi ada tambang, yang saya tanyakan Medan itu salah satu kota di Sumut. Saya tidak mau nama Medan jadi seperti itu. digunakan di Maluku Utara,” kata Edi Rahmayadi. .
Edi Rahmayadi menyatakan tak ingin menyalahkan istilah Blok Medan. Apalagi, kasus suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dilakukan terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sudah disidangkan di pengadilan.
“Dia tidak mau mengajukan tuntutan karena saya dengar dari pengadilan. Kedua, dari media soal blok Medan, saya tidak mau menyebutnya blok Medan. Katakan blok Maluku, terima kasih,” kata Edi.
Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Sumut Nomor Urut 2 Bobby Nasuion mengatakan, tolong laporkan persoalan Blok Medan ke aparat penegak hukum.
“Ini soal daerah lain, tapi kalau boleh saya kutip Pak Eddy. Kalau dirasa ada kesalahan dari pihak kami, silakan lapor Pak, kami tunggu laporannya, ada mekanisme pelaporan yang sah.” kata Bobby Nasuccion.
Halaman selanjutnya
Edi Rahmayadi menyatakan tak ingin menyalahkan istilah Blok Medan. Apalagi, kasus suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dilakukan terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sudah disidangkan di pengadilan.