Perekonomian akan melambat pada kuartal ketiga tahun 2024, Gubernur BI mengatakan konsumsi kelas bawah harus dirangsang

Rabu, 6 November 2024 – 23:56 WIB

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai konsumsi masyarakat golongan bawah patut didorong di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 yang sebesar 4,95 persen per tahun (year).

Baca juga:

Gubernur BI memberi sinyal akan menurunkan suku bunga acuan pada tahun 2025

Sementara konsumsi masyarakat bawah harus tetap berjalan, kata Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 6 November 2024.

Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat dari 4,7 menjadi 5,5 persen hingga tahun 2024.

Baca juga:

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen

“Pertumbuhan melambat menjadi 4,95 persen pada kuartal III 2024, namun secara keseluruhan kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada di angka 4,7-5,5 persen, kurang lebih sekitar 5,1 persen,” ujarnya.

Dijelaskannya, pertumbuhan tersebut didorong oleh kinerja ekspor yang masih positif, investasi yang sangat tinggi, dan konsumsi rumah tangga khususnya kelompok menengah atas yang tercatat sangat baik.

Baca juga:

Ekonomi RI Tumbuh 4,95% di Q3-2024, Airlanga Sebut Lebih Baik Ketimbang Singapura hingga Arab Saudi

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Varjiyo

Apalagi, pertumbuhan pinjaman Perry menunjukkan akan tumbuh pada kisaran 10-12 persen pada tahun ini. Terkait dengan hal tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) saat ini berada pada angka 2,26 persen.

Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) tetap sebesar 26,69 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio

“Jadi secara keseluruhan, di tengah gejolak global, Indonesia patut bersyukur bahwa kondisinya sudah lebih baik, meskipun berbagai upaya harus dilakukan untuk menjadi lebih baik dan berkelanjutan, termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi konsumsi kelas menengah.” . .

Halaman berikutnya

Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) tetap sebesar 26,69 persen.

Halaman berikutnya



Sumber