Tantangan dan peluang bagi baterai dan hidrogen dalam transisi energi

Rabu, 6 November 2024 – 19:14 WIB

Ulm, Viva – Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan peningkatan kapasitas baterai pada tahun 2030 untuk mendukung pasokan energi ramah lingkungan. IEA menyoroti pentingnya memperkuat rantai pasokan mineral penting seperti litium, serta memperluas kapasitas daur ulang untuk meningkatkan stabilitas pasokan.

Baca juga:

Kendaraan listrik MG Motor akan menggunakan baterai UABS yang diproduksi di Cikarang

Tujuan ini konsisten dengan upaya untuk mengurangi biaya produksi baterai hingga 30%, mengurangi ketergantungan terhadap energi terbarukan, dan menyediakan energi bersih yang terjangkau, khususnya di bidang transportasi dan sumber daya energi terbarukan.

Saat ini, industri baterai berkembang pesat, terutama di bawah dominasi pabrikan Tiongkok yang saling bersaing untuk menciptakan teknologi baterai dengan kepadatan energi tinggi, pengisian cepat, dan ramah lingkungan.

Baca juga:

Baterai ajaib Neta X buatan Indonesia

Selain baterai, laporan IEA 2024 juga menyoroti potensi besar hidrogen ramah lingkungan sebagai elemen kunci dalam dekarbonisasi, khususnya di sektor industri berat dan transportasi.

IEA memperkirakan kapasitas produksi hidrogen rendah karbon akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2030, didorong oleh investasi infrastruktur di wilayah yang telah memenuhi target nol emisi.

Baca juga:

Sehingga tersangka korupsi Thomas Lembong pernah mengomel soal nikel pada aki mobil listrik

Namun, pengembangan hidrogen ramah lingkungan menghadapi tantangan besar, termasuk biaya tinggi, keterbatasan teknologi, dan kebutuhan akan strategi kebijakan yang lebih kuat untuk memastikan rantai hidrogen yang andal dan terjangkau.

Stasiun pengisian hidrogen

Dalam konteks teknologi pengujian, TestXpo | Pameran Internasional Pengujian Material ke-32 di Ulm, Jerman yang berlangsung pada 21-24 Oktober 2024 merupakan peristiwa penting. Lebih dari 1.800 peserta dari 40 negara, termasuk 8 delegasi Indonesia, mengikuti pameran ini.

Ada sekitar 200 peserta pameran dan 70 presentasi ahli yang berfokus pada pengujian inovasi baterai, hidrogen, obat-obatan, dan farmasi. Gunawan Tri Nugroho, CRO ZwickRoell Indonesia, mengucapkan terima kasih atas pameran ini.

“Kami sangat senang dan antusias melihat dan berdiskusi dengan para ahli dan peneliti dari berbagai negara, khususnya pada perkuliahan baterai dan hidrogen, serta melihat dan mendiskusikan teknologi terkini,” ujarnya.

“TestXpo memberikan kesempatan untuk melihat teknologi pengujian terkini dan inovasi industri terkini,” imbuhnya mengutip keterangan resmi VIVA Otomotif, Rabu 6 November 2024.

Halaman berikutnya

Dalam konteks teknologi pengujian, TestXpo | Pameran Internasional Pengujian Material ke-32 di Ulm, Jerman yang berlangsung pada 21-24 Oktober 2024 merupakan peristiwa penting. Lebih dari 1.800 peserta dari 40 negara, termasuk 8 delegasi Indonesia, mengikuti pameran ini.

Halaman berikutnya



Sumber