Aktivitas vulkanologi meningkat, Gunung Marapi ditingkatkan statusnya menjadi waspada

Kamis, 7 November 2024 – 12:40 WIB

VIVA – Gunung Marapi Sumbar masih mengkhawatirkan. Setelah beberapa kali terjadi letusan dan peningkatan aktivitas gunung berapi, statusnya resmi dinaikkan menjadi level III (Awas) hingga 6 November 2024.

Baca juga:

Gunung Levotobi Lalaki mengeluarkan abu setinggi lebih dari 5.000 meter

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan radius bahaya 4,5 kilometer dari puncak. Masyarakat sekitar gunung dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas dalam radius tersebut.

Hasil analisis PVMBG menunjukkan peningkatan aktivitas tersebut ditandai dengan tren peningkatan khususnya gempa vulkanik dalam (VA) yang terkait dengan peningkatan pasokan fluida dari kedalaman mulai 7 Oktober 2024.

Baca juga:

Gunung Semeru beberapa kali meletus dengan letusan hingga ketinggian 1 km di atas puncak Mahameru.

Komposisi Gunung Marapi Sumatera Barat

Foto:

  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Peningkatan kegempaan ini juga sejalan dengan deformasi inflasi di puncak Gunung Marapi, dan data menunjukkan adanya perubahan kecepatan seismik dan koherensi dari terganggunya kondisi bawah permukaan (dekat permukaan) tubuh Gunung Marapi akibat peningkatan tekanan. (stres) di tubuh gunung berapi.

Baca juga:

Kamis pagi, Gunung Levotobi kembali meletus dengan awan panas setinggi 1.000 meter.

Rentetan letusan yang terus menerus akibat dinamika pasokan cairan dari dasar tubuh Gunung Marapi yang terutama terlihat akibat perubahan ketinggian kolom abu ledakan dan gempa bumi, terus berlanjut hingga saat ini. . Secara visual aktivitas Marapi akhir-akhir ini meningkat,” kata Kepala Badan Geologi Mohamed Wafid dalam siaran persnya, Kamis 7 November 2024.

Menurut Vafid, berdasarkan asesmen data pemantauan, aktivitas Gunung Marapi secara umum mengalami peningkatan. Dengan demikian, aktivitas atau letusan dapat terjadi kapan saja sebagai bentuk pelepasan energi yang tersimpan, dan dapat terjadi lebih sering seiring dengan bertambahnya jangkauan bahan peledak jika pengangkutan cairan (magma dan gas) dari kedalaman terus meningkat.

Oleh karena itu, PVMBG menaikkan tingkat aktivitas Gunung Marapi dari Level II (Peringatan) menjadi Level III (Peringatan) efektif 6 November 2024, ”ujarnya.

Petugas memantau erupsi Gunung Levotobi Mena dari Observatorium Gunung Levotobi Men di Wulangtang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 7 November 2024.

Pria di Gunung Levotobi melontarkan awan panas sejauh 3 kilometer

Gunung Levotobi Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menimbulkan awan panas guguran pada Kamis, 7 November 2024.

img_title

VIVA.co.id

7 November 2024



Sumber