Jumat, 8 November 2024 – 02:40 WIB
VIVA Kendari – Kapolri dan Kasat Reskrim Polsek Bayto Konave telah menjalani sidang etik di Propam Polda Sultra. Sidang moral Kapolsek Ipda Mukh Idris dan Kasat Reskrim Aipda Amiruddin terjadi karena terlibat kasus pemerasan terhadap guru honorer Supriyan.
Kabag Propam Polda Sultra Kompol Iis Christian mengatakan, dua pegawai Propam Polda Sultra dikenakan sidang etik karena terbukti meminta uang sejumlah 2 juta rupiah dalam kasus tersebut.
Baca juga:
Menteri Pendidikan Dasar Abdul Muati memberikan kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN
Propam sudah meminta uang Rp2 juta untuk pengecekan kode etik terhadap orang-orang yang dijadikan tersangka. Mereka adalah Kapolri baru dan Kabareskrim, kata Iis saat jumpa media di Kendari, Kamis, November 7 Agustus 2024.
Dijelaskannya, pemeriksaan kode etik dilakukan atas Tawaran Propam dari Polda Sulawesi pada 5 November 2024. Keduanya diduga kuat menerima uang sebesar Rp 2 juta dalam kasus ini. Hal itu dibuktikan berdasarkan pemeriksaan 6 petugas polisi lalu keterangan langsung Supriyani dan suaminya serta kepala desa.
Pemeriksaan saksi-saksi dengan permintaan penjelasan beberapa orang yakni total 6 polisi. Kemudian suami Supriyani Supriyani dan kepala desa ikut diperiksa. Tim internal Propam langsung memberikan penjelasan dan akhirnya 2 polisi ini ditangkap.
Kompol Iis juga mengatakan, pihaknya tidak hanya mengusut kasus pemerasan Rp 2 juta saja. Namun kasus viral uang perdamaian Rp 50 juta itu kini tengah dalam peninjauan.
Katanya, “kasus dugaan uang perdamaian ini masih berjalan dengan adanya permintaan keterangan dari beberapa orang.”
Lebih lanjut, Iis menambahkan, Kapolda Sultra Irjen Dwi Irianto sangat meminta agar kasus Supriyan diusut tuntas. Sebaiknya aparat kepolisian yang melakukan pelanggaran langsung diberikan sanksi.
Intinya Kapolda Sultra tegas dan tidak main-main dalam hal ini. Bukan hanya karena dua orang yang dibobol instansi kita, ujarnya. dia menekankan.
Baca juga:
Dalam kasus penganiayaan terhadap guru di Bandar Lampung, PAN meminta pelakunya dihukum seberat-beratnya.
Baca juga:
Hal ini tidak hanya menjadi tugas seorang guru saja, namun orang tua juga harus melakukan hal tersebut untuk mengembangkan potensi anak sejak dini.
Viral guru polisi VC karena tak berani menegur siswanya yang berkelahi
Media sosial ramai dengan momen kocak tentang seorang guru yang meminta bantuan polisi (Polvan) untuk menegur siswanya yang berkelahi di sekolah.
VIVA.co.id
7 November 2024