Menghemat ratusan triliun mata uang asing, Freeport dan Antam menandatangani nota jual beli 30 ton emas per tahun

Kamis, 7 November 2024 – 22:39 WIB

Jakarta – PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian jual beli emas dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) antara Presiden PTFI Tony Venas dan CEO PT Antam Niko Kanter.

Baca juga:

Harga Emas Hari Ini 7 November 2024: Antam dan Global Runtuh

Proses penandatanganan perjanjian tersebut juga disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Eric Tahir dan Direktur Utama MIND ID Handy Prio Santoso.

Kontrak ini menyepakati PTFI akan menjual 30 ton emas kepada Antam setiap tahunnya dan berlaku hingga 5 tahun ke depan. Dengan demikian, emas yang terjual mencapai 150 ton kotak emas.

Baca juga:

Harga Emas Hari Ini 6 November 2024: Global Turun, Antham Naik

Tony membenarkan jika Antam bisa membeli lebih banyak emas produksi PTFI. Dengan demikian, Antam akan menjadi prioritas utama pengadaan PTFI, di luar pesanan emas sebanyak 30 ton per tahun.

“Kalau memang Antam butuh lebih dari 30 ton, kami juga siap. Kontrak tahap ini 5 tahun. Kalau dihitung biayanya sekitar 12,5 miliar dolar, tapi tergantung harga emas. Rp 200 triliun,” kata Tony di kawasan Tamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2024.

Baca juga:

Harga Emas Hari Ini 5 November 2024: Global dan Antam Stagnan

Kerjasama Freeport dan Antam.

Dia memperkirakan produksi emas dari smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur akan dimulai pada minggu kedua Desember 2024 dan selanjutnya dikirim ke Antam secara bertahap.

“Tentunya menjadi suatu kebanggaan besar bagi kami, dimana sebagian besar emas yang kami hasilkan dikonsumsi oleh PT Antham,” kata Tony.

Ia juga menjelaskan beberapa tahapan pembelian emas. Tahap pertama akan selesai pada Desember 2024, dimana PTFI akan memproduksi sekitar 500 kg emas batangan. Sedangkan sisanya akan dikirim pada tahun 2025 hingga total volumenya mencapai 30 ton.

“Rencananya Desember kita produksi 500 kg. (Sisanya) bertahap karena dia butuh. meningkat Selain itu, kami tidak bisa langsung memproduksi kapasitas penuh. “Jadi apapun yang kami produksi, kami prioritaskan untuk Antam,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Antam Niko Kanter mengatakan pembelian emas dari PTFI merupakan bukti nyata program hilirisasi dan industrialisasi yang terus dilanjutkan Presiden Prabowo Subianto.

Mengingat Antam masih melakukan pembelian emas dari luar negeri yakni mengimpor emas, Niko berharap kesepakatan pembelian emas Rp 200 triliun ini juga bisa menghemat ratusan triliun dolar asing bagi negara.

“Kalau impor (beli emas dari luar negeri), Pak Handy sudah bilang bisa.– menyimpan ratusan triliun,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Ia juga menjelaskan beberapa tahapan pembelian emas. Tahap pertama akan selesai pada Desember 2024, dimana PTFI akan memproduksi sekitar 500 kg emas batangan. Sedangkan sisanya akan dikirim pada tahun 2025 hingga total volumenya mencapai 30 ton.

Halaman selanjutnya



Sumber