Kamis, 7 November 2024 – 08:36 WIB
Washington DC, VIVA – Kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, setelah melampaui ambang batas 270 suara elektoral, mampu memenangkan pemilu Amerika Serikat dan mendapatkan kembali kursinya di Gedung Putih untuk masa jabatan kedua.
Baca juga:
Ketua MPR berharap Trump mampu meredam konflik di sejumlah daerah
Dalam pemilu yang digelar pada 5 November 2024, Trump memenangkan 30 negara bagian, yang menghasilkan kemenangan telak.
Kemenangan Trump disambut ucapan selamat dari berbagai pihak, termasuk rival politiknya, Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Baca juga:
IHSG diperkirakan rebound dibayangi kabar kemenangan Donald Trump, simak rekomendasi saham berikut ini
Harris menyampaikan pidato kekalahannya kepada para pendukungnya di kampus almamaternya, Howard University, di Washington, DC. Ia menekankan pentingnya menerima hasil pemilu sebagai bagian dari prinsip demokrasi yang membedakannya dengan monarki atau tirani.
“Kita harus menerima hasil pemilu ini. Hari ini saya berbicara dengan Presiden terpilih Donald Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya. Saya juga mengatakan bahwa kami akan membantu timnya dalam proses transfer dan memastikan transfer kekuasaan secara damai, katanya pada Rabu, 6 November 2024, seperti dilansir BBC News International.
Baca juga:
Prabovo mengucapkan selamat kepada Donald Trump dan mengharapkan kerja sama yang lebih erat
Pidato Harris menggarisbawahi sikap berbeda terhadap lawannya pada pemilu 2020, ketika Trump menolak menerima hasil pemilu. Harris menegaskan, menerima kekalahan adalah prinsip dasar demokrasi Amerika.
“Di negara kita, kesetiaan bukan pada presiden atau partai, tapi pada Konstitusi Amerika, hati nurani dan keyakinan kita. “Karena komitmen saya terhadap ketiganya, saya di sini untuk mengatakan bahwa meskipun kalah dalam pemilu ini, saya tidak akan menyerah dalam perjuangan yang telah mendorong kampanye ini,” katanya.
Pidato Harris yang berdurasi 12 menit itu, ia berusaha memberikan dukungan dan kepercayaan kepada masyarakat Amerika di tengah berbagai emosi yang mereka rasakan.
“Jangan menyerah. Ini bukan waktunya untuk menyerah. Ini saatnya bekerja keras, berorganisasi, dan memperjuangkan kebebasan, keadilan, dan masa depan yang kita yakini bisa kita bangun bersama,” kata Harris.
Harris juga berjanji akan melanjutkan perjuangan, baik melalui pemilu, di pengadilan, dan di ruang publik, serta dengan cara yang lebih damai, yakni dengan kebaikan dan rasa hormat terhadap sesama.
Harris juga punya pesan khusus untuk pendukung muda yang memilihnya beberapa hari lalu.
“Bagi anak-anak muda yang menonton, tidak pantas bersedih dan kecewa, tapi percayalah, semuanya akan baik-baik saja. Saat berkampanye, saya sering berkata, “Kalau kita bertarung, kita menang.” Namun terkadang pertarungan membutuhkan waktu. Ini tidak berarti bahwa kami tidak akan menang. Yang penting jangan pernah menyerah. “Jangan pernah berhenti berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” katanya.
Penuh percaya diri, Harris melanjutkan pidatonya dengan mengajak pendukungnya untuk optimis dan berkomitmen memperjuangkan kebaikan.
Halaman selanjutnya
“Jangan menyerah. Ini bukan waktunya untuk menyerah. Ini saatnya bekerja keras, berorganisasi, dan memperjuangkan kebebasan, keadilan, dan masa depan yang kita yakini bisa kita bangun bersama,” kata Harris.