Sabtu, 9 November 2024 – 01:01 WIB
Jakarta – Maraknya perjudian online di kalangan masyarakat rupanya berdampak pada masalah kesehatan mental. Kemarin, Kamis, 7 November 2024, Psikiater Konsultan Kecanduan dan Kepala Bagian Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo, DR. Dr. Christiana Siste Kurniasanti, Sp.KJ (K) mengungkapkan hampir 100 orang dirawat karena perjudian online di RSCM.
Baca juga:
5 Fakta Mengejutkan Sindikat Judi Online di Jakarta Barat, Rekening Judol Disewa hingga Narkoba
Dalam media briefing online yang digelar PB IDI, Kamis pekan lalu, Christiana mengungkapkan jumlah pasien rawat jalan dua kali lipat dibandingkan pasien rawat inap. Yuk lanjutkan browsing artikel selengkapnya di bawah ini.
Christiana mengungkapkan, dari sejumlah kasus yang ditemukan di klinik kecanduan narkoba RSCM, ditemukan pasien lebih diutamakan dari kalangan usia produktif, yakni remaja hingga 40 tahun.
Baca juga:
Kementerian Kesehatan mendorong produksi obat dalam negeri agar tidak bergantung pada produk impor
Namun, pihaknya juga menemukan ada pasien yang berusia di atas 60 tahun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara mengenai hal tersebut.
Baca juga:
Untuk membahas bahaya Judol dan Pinjol, AMPI ingin pemerintah mempunyai strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Ia mengatakan, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, perjudian online harus dihilangkan. Ia juga meminta semua pihak, khususnya media, membantu pemerintah dalam mempublikasikan isu tersebut.
“Saya bilang judi online itu arahan presiden. Yang jelas media perlu membantu judi online. Ini memang bisa diatasi,” ujarnya saat ditemui awak media pada acara HAi Fest di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat, 8 November 2024.
Lebih lanjut Menteri Kesehatan mengungkapkan, perjudian online ternyata dapat berdampak pada masalah kesehatan mental masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya, cara pencegahan yang efektif adalah dengan berhenti bermain game online.
“Penting bagi saya untuk tidak membiarkan perjudian online menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan mental pada masyarakat kita. Ini bisa dicegah, yang terbaik adalah tidak ada perjudian online,” lanjutnya.
Di satu sisi, Menkes juga mengungkapkan, masyarakat kini bisa menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa melalui program SATU SEHAT yang dicanangkan pemerintah beberapa tahun lalu.
Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa menguji apakah Anda mengalami gangguan jiwa atau tidak
“Ini mentalitas kita di SATU SEHAT, jadi seperti hotline. Kalau ada ujian, mereka bisa lulus. Kalau kita mau masuk rumah sakit jiwa, kita tidak nyaman. Sayang sekali.” , betul (di SATU SEHAT) ada tes untuk melihat apakah ada gangguan jiwa atau tidak, baru bisa menghubungi orang yang sehat.” dia menjelaskan.
Halaman berikutnya
Sumber: isstockphoto.com