Sabtu, 9 November 2024 – 01:22 WIB
Lombok, LANGSUNG – Calon Gubernur NTB Nomor Urut 1 Sitti Rohmi Jalilah mempertanyakan komitmen calon Gubernur NTB Nomor Urut 3 Lalu Muhammad Iqbal dalam mendukung kunjungan wisata ke NTB. Apalagi Iqbal pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Turki.
Baca juga:
Tiga Calon Gubernur NTB Adu Ide Strategi Pengembangan Pariwisata, Mana yang Paling Realistis?
Dalam sesi tanya jawab debat kedua yang digelar pada Jumat, 8 November 2024, Rohmi menanyakan strategi Iqbal untuk menarik wisatawan ke NTB, karena diklaim akan mendongkrak pariwisata di NTB.
Rohmi mencontohkan informasi kunjungan Turki ke NTB pada tahun 2023 yang hanya sekitar 60 orang.
Baca juga:
Debat Pilkada Medan, Hidayatullah menyebut masih ada 187.000 warga miskin
“Ini bus yang sama. Konsepnya kan, 03 itu mendunia, tanya Rohmi sambil mengejek slogan kampanye Iqbal.
Iqbal menjawab, selama menjadi duta besar, ia menjalankan tugasnya sebagai duta besar di Indonesia dan tidak hanya di NTB.
Baca juga:
Mengenal istilah Silent Majority yang sekarang ini banyak sekali
“Bu Rohmi, prinsip terpenting seorang pemimpin adalah kejujuran. Sebagai duta besar untuk Turki, saya duta besar untuk Indonesia, bukan hanya NTB. Oleh karena itu, saya harus memperlakukan semua daerah secara setara,” jelas Iqbal.
Dukungannya terhadap NTB sudah ditunjukkan Iqbal dengan tiga kali mendatangkan influencer ke NTB sebagai upaya mempromosikan pariwisata di wilayah tersebut. Namun, ia juga menegaskan tidak menerima bantuan dana khusus untuk kemajuan NTB.
“Saya belum menerima bantuan satu rupee pun untuk promosi NTB, jadi bukan salah saya,” imbuhnya.
Rohmi lalu membalas jawaban Iqbal. Ia menegaskan dukungan Iqbal dari NTB, kampung halamannya, dalam hal prioritas pariwisata. Menurutnya, NTB memiliki tempat wisata kelas dunia yang ramah terhadap wisatawan muslim dan patut mendapat perhatian lebih.
“Saya kira istilah adil tidak tepat. Bukan soal keadilan, tapi jumlah kunjungannya sangat sedikit dan komunikasinya kurang maksimal. Setahu saya, tugas duta besar juga mendukung pariwisata, khususnya di daerah asal. “Kita tidak boleh membiarkan jumlah wisatawan mencapai satu bus per tahun,” pungkas Rohmi.
Halaman berikutnya
“Saya belum menerima bantuan satu rupee pun untuk promosi NTB, jadi bukan salah saya,” imbuhnya.