Minggu, 10 November 2024 – 06:24 WIB
VIVA – Sebagai finalis kontes Miss Universe 2024, Khadija Omar dengan bangga mengumumkan akan mengenakan burkini dalam sesi baju renang atau renang di ajang Miss Universe 2024 yang diunggah di Instagram pada 8 Oktober 2024.
Baca juga:
Kisah Khadija Omar dari kamp pengungsi hingga menjadi finalis Miss Universe pertama yang berhijab
Burkini merupakan pakaian renang rancangan Akheda Zanetti, seorang warga Lebanon-Australia, yang mengadaptasi gaya fesyen burqa. Desain burkini ini menutupi bagian tubuh yang dianggap intim dalam Islam, namun tetap ringan dan nyaman sehingga memungkinkan untuk berenang.
Gaun ini dinilai bisa menjadi pilihan terbaik bagi muslimah yang ingin berenang tanpa merasa risih dengan pakaian renang yang terbuka pada umumnya.
Baca juga:
Cinta tidak mengenal usia, cinta Lee Young Ae dan suaminya terpaut 20 tahun
Dalam video ini, Khadijah mengenakan gaun berwarna pink dari atas hingga bawah dan sepatu hak tinggi berwarna perak.
Namun di kolom komentar video tersebut, perhatian Khadijah tertuju. Komentar tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak menyukai pakaian Khadijah. Komentar tersebut berbunyi, “Anda boleh memilih untuk tidak berkompetisi jika Anda mengetahui bahwa segmen pakaian renang pada acara tersebut tidak sesuai dengan keyakinan hijab Anda. “Tidak pantas dan tidak perlu tampil di segmen baju renang tanpa baju renang,” kata akun Instagram yang ditangguhkan tersebut.
Baca juga:
7 cara gaya hidup minimalis yang bisa membuat Anda lebih berhemat ini bisa membantu Anda mencapai kebebasan finansial lho!
Saat membacanya, Khadijah menanggapinya dengan pemahaman atas kekhawatiran yang ada, namun inklusi penting untuk menghormati keberagaman dalam berbagai bentuknya. Ia berkompetisi sebagai wanita berhijab di bagian renang dengan mengenakan burkini, yang dirancang untuk menjaga kesopanan sekaligus memenuhi ekspektasi kompetisi. Ini bukan tentang melanggar aturan, ini tentang menunjukkan bahwa wanita berhijab bisa tampil percaya diri dan cantik tanpa mengorbankan keyakinannya.
“Keberagaman dalam platform tersebut menciptakan ruang bagi perempuan dari berbagai kebangsaan, budaya dan agama untuk mengekspresikan diri. Perbandingan penggunaan pakaian santai pada segmen pakaian malam tidak terlalu proporsional, karena burkini hanya berfungsi sebagai pakaian renang dengan mengedepankan nilai kesopanan. “Ekspresi seperti ini menjadikan kompetisi lebih mencerminkan dunia nyata, di mana masyarakat memiliki nilai dan kebiasaan yang berbeda-beda,” ujarnya menanggapi komentar tersebut.
Karena itu, muncul pro dan kontra di kolom komentar. Ada yang memuji dan mendukung, ada pula yang mengolok-olok dan melontarkan komentar kebencian.
Halaman berikutnya
“Keberagaman dalam platform tersebut menciptakan ruang bagi perempuan dari berbagai kebangsaan, budaya, dan agama untuk mengekspresikan diri. Perbandingan penggunaan pakaian santai pada segmen pakaian malam tidak terlalu proporsional, karena burkini hanya berfungsi sebagai pakaian renang dengan mengedepankan nilai kesopanan. “Ekspresi seperti ini menjadikan kompetisi lebih mencerminkan dunia nyata, di mana masyarakat memiliki nilai dan kebiasaan yang berbeda-beda,” ujarnya menanggapi komentar tersebut.