Senin, 11 November 2024 – 00:10 WIB
Delhi Serdang, VIVA – Kodam Bukit Barisan mencatat 33 anggota Tentara Nasional Indonesia (AD) diduga menyerang warga di Desa Selamat, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat malam, 8 November 2024.
Baca juga:
Survei GRC di Pilgub Sumut: Edi-Hasan 52,2%, Bobby-Suria 44,2%
Akibat penyerangan tersebut, seorang kakek bernama Raden Barus (61) tewas dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka.
“Sebanyak 33 perwira TNI AD yang (diduga) terkonfirmasi dalam kejadian tersebut juga sedang diperiksa oleh Pomdam I Bukit Barisan,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Bukit Barisan I Kolonel Dodi Yudha kepada wartawan. Kota Medan, Minggu 10 November 2024.
Baca juga:
Mengantisipasi kisruh debat Pilgub Sumut ketiga, polisi menggelar rapat koordinasi dengan kedua tim calon.
Dodi mengungkapkan, pasca kejadian tersebut, Kolamam I Bukit Barisan langsung menangkap puluhan aparat TNI untuk diperiksa. Hal ini untuk menuntaskan penyelidikan atas penyerangan terhadap warga tersebut.
Baca juga:
Debat Gubernur Sumut Ketiga, KPU tetapkan tema sinergi kebijakan pembangunan daerah
“Para terduga pelaku sudah diperiksa lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan,” kata Dodi.
Terkait motif penyerangan, Dodi mengatakan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan.
“Kodam telah mengambil tindakan untuk mempelajari penyebab kejadian ini lebih dalam. “Saat ini kami masih mendalami tawuran tersebut dengan masyarakat,” kata Dodi.
Dodi mengatakan, sempat terjadi pertemuan antara keluarga almarhum dengan warga sekitar Kodam Bukit Barisan.
“Langkah-langkah diambil oleh Kodam. “Panglima Kodam melakukan mediasi dengan korban dan keluarga masyarakat di Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan,” kata Dodi.
Sedikitnya delapan warga sipil terluka dalam penyerangan yang dilakukan anggota TNI. Lebih lanjut Dodi mengatakan, pihaknya bertanggung jawab untuk mengangkut korban luka ke RS Putri Hijau Kota Medan.
Delapan korban masyarakat yang sebelumnya dirawat di RS Sembiring telah dievakuasi atau dipindahkan ke Rumah Sakit Putri Hijau (RSPH) untuk mendapat perawatan medis intensif, kata Dodi.
Berdasarkan informasi yang diterima, penyerangan tersebut diduga akibat konflik antara sejumlah aparat TNI dengan warga.
Halaman berikutnya
“Kodam telah mengambil tindakan untuk mempelajari penyebab kejadian ini lebih dalam. “Saat ini kami masih mendalami tawuran tersebut dengan masyarakat,” kata Dodi.