Bandara Komodo kembali ditutup, 30 penerbangan dibatalkan akibat kebakaran pria Levotobi

Minggu, 10 November 2024 – 10:34 WIB

Manggarai Barat, VIVA – Bandara Komodo Labuan Bajo di Nusa Tenggara Kabupaten Manggara Barat (NTT) kembali ditutup sementara. Bandara yang terletak di ujung barat Pulau Flores ini rusak akibat abu letusan gunung Levotobi Laki di Flores Timur.

Baca juga:

Koalisi Putra Gunung Levotobi, ESDM memperluas radius zona bahaya hingga 9 km

Kepala Unit Pengelola Bandara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Keppi Triono menjelaskan, dampak letusan Levotobi Laki menyebabkan 30 penerbangan dibatalkan.

“Hari ini Bandara Komodo dinyatakan tutup untuk penerbangan dan 30 maskapai penerbangan membatalkan penerbangannya sesuai catatan yang dikeluarkan WITA hingga pukul 20.00,” tulis Ceppy melalui WhatsApp pada Minggu, 10 November 2024.

Baca juga:

Penduduk Gunung Levotobi melemparkan lahar dari lampu yang menyala pada Sabtu pagi

Dia menjelaskan, pemberitahuan tersebut dikeluarkan setelah rapat pengambilan keputusan gabungan CDM yang melibatkan pihak bandara, Airnav, BMKG dan seluruh maskapai.

Gunung Levotobi Mardon meletus di Kecamatan Wulangitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 11.15 Wita, Kamis 7 November 2024.

Baca juga:

Letusan Gunung Levotobi jantan, kolom abunya mencapai ketinggian 8000 meter

“Mengingat arah abu gunung Levotobi yang bergerak menutupi seluruh wilayah udara di atas Pulau Flores, membahayakan penerbangan,” ujarnya.

Otoritas bandara, kata Ceppy, secara berkala melakukan tes kertas untuk memastikan Bandara Komodo dan penerbangan menuju Labuan Bajo aman dari sebaran abu vulkanik Gunung Levotobi Laki.

Abunya tersebar di Flores, Sumba, dan NTB

Secara terpisah, Kepala Stasiun BMKG Labuan Bajo Maria Seran mengatakan pergerakan abu vulkanik telah menyebar mulai dari Gunung Levotobi Laki hingga Manggara Barat, Sumba, bahkan hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Bandara Komodo ditutup kembali hari ini. Salah satu pertimbangan utama adalah informasi BMKG mengenai potensi sebaran abu vulkanik yang didukung data satelit real-time. Padahal, pantauan satelit dalam 1-2 jam terakhir menunjukkan sebaran abu vulkanik letusan Gunung Levotobi terpantau di wilayah udara Manggar Barat bahkan meluas ke selatan, hingga Pulau Sumba. masuk wilayah timur NTB” kata Maria. Seran menanggapi VIVA, Minggu pagi.

Ia mengimbau masyarakat Labuan Bajo menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat abu beterbangan di udara Labuan Bajo.

“Kita perlu menghimbau masyarakat Mongolia Barat untuk mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mengingat sebaran abu vulkanik sudah ada dan melayang di atmosfer kita untuk menjaga kesehatan paru-paru, meskipun abu vulkanik yang masuk ke Manggarai Barat tidak sebesar itu. setebal abu vulkanik di kawasan itu, tambah Maria Seran.

Aktivitas vulkanik Gunung Levotobi Laki di Flores Timur masih dinamis. Pasca letusan pertama pada 3 dan 4 November 2024, Levotobi Laki masih sering meletus.

Penumpang dari Jakarta menuju Labuan Bajo terdampar di Denpasar

Sementara itu, penumpang yang terbang dari Jakarta menuju Labuan Bajo pada Sabtu terpaksa tinggal di Bali setelah Bandara Komodo ditutup akibat letusan kembali terjadi.

Salah satu penumpang penerbangan Fortunatus, Hamsa Manah mengaku, pihak maskapai kembali membatalkan penerbangan pada Minggu pagi sehingga penumpang diminta mengembalikan tiketnya.

“Penerbangan kami ke Labuan Bajo yang Sabtu kemarin ditunda, dibatalkan. Tadi pagi kami sedang antre untuk refund. Mana yang merupakan Ketua Bawaslu Manggarai Kabupaten NTT mengatakan, “Saya prihatin dengan apa yang terjadi. Aku jadi bingung menunggu penerbangan berikutnya.” (Joe Kenaroo/NTT)

Halaman berikutnya

Abunya tersebar di Flores, Sumba, dan NTB

Halaman berikutnya



Sumber