Indonesia untuk meningkatkan produksi obat lokal

Minggu, 10 November 2024 – 11:12 WIB

Jakarta – Kementerian Kesehatan RI saat ini sedang fokus meningkatkan produksi obat dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor.

Baca juga:

Pengobatan tuberkulosis termasuk dalam program quick win Presiden Prabowo, Menteri Kesehatan mengaktifkan diagnosis dan pengobatan pasien

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, berharap akan lebih banyak industri peralatan kesehatan dan farmasi yang didirikan di Indonesia.

“Kalau ada pandemi lagi, kita bisa mengandalkan produk kita daripada impor. Beli saja produk kita,” ujarnya saat Festival Inovasi Kesehatan (HAi Fest) di Jakarta Convention Center, Jumat (8/11).

Baca juga:

Apindo mengamini penolakan aturan kemasan rokok biasa dan daerah, kerugiannya bisa mencapai ratusan triliun

Di sisi lain, Menteri Sadikin menjelaskan tujuannya bukan untuk memonopoli produksi, melainkan untuk menciptakan keberlanjutan kesehatan Indonesia.

Menteri Kesehatan adalah Gunadi Sadikin

Foto:

  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Baca juga:

Isyarat Menjadi Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin Tersenyum Saat Disinggung Media

Mendorong pertumbuhan produksi obat dalam negeri dilakukan melalui tiga strategi utama.

Pertama, dengan menyederhanakan proses perizinan. Kedua, dengan mengajak lembaga asing untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia.

“Kami tidak akan menyerah pada merek asing, kami menyambut baik jika kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Namun produksinya harus dilakukan di dalam negeri, bekerja sama dengan orang Indonesia,” tegas Menteri Sadikin.

Ketiga, pemerintah secara aktif mendukung produksi dalam negeri dan mengutamakan produk produksi dalam negeri dalam proses pengadaannya.

Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan Rp 105,64 triliun dari APBN untuk keperluan tersebut.

Oleh karena itu, perizinan, mengundang ahli, memfasilitasi proses dan mendukung pembelian lokal adalah langkah utama kami, katanya.

Selain itu, mekanisme produksi obat dalam negeri sudah diterapkan sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Program Tingkat Bahan Dalam Negeri (TKDN).

Halaman berikutnya

“Kami tidak akan menyerah pada merek asing, kami menyambut baik jika kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Namun produksinya harus dilakukan di dalam negeri, bekerja sama dengan orang Indonesia,” tegas Menteri Sadikin.

Halaman berikutnya



Sumber