Jaringan putih telah membatalkan gugatan musik terhadap Donald Trump

menurut laporan baruanggota band rock The White Stripes secara resmi membatalkan gugatan mereka terhadap Donald Trump.

Pada bulan September, Meg White dan Jack White memutuskan untuk menuntut Trump serta tim kampanyenya. Gugatan tersebut menuduh penggunaan lagu “Seven Nation Army” secara tidak sah. Lagu tersebut digunakan sebagai soundtrack untuk klip media sosial yang mempromosikan kampanye kepresidenan Trump.

Kelompok tersebut menyebut penggunaan lagu tersebut tanpa izin sebagai “perampasan terang-terangan”. Mereka menuduh presiden terpilih dan tim kampanyenya melakukan enam tuduhan pelanggaran hak cipta yang berbeda. Kelompok Garis Putih awalnya meminta ganti rugi dan ganti rugi.

Duo rock terkenal ini bersatu kembali untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun untuk mengajukan gugatan terhadap Trump. Sebagai referensi, The White Stripes dibubarkan pada tahun 2011. Jack White telah beralih ke proyek lain, yaitu melalui upaya produksi. Meg White sedikit banyak telah menghilang dari sorotan publik.

“Seven Nation Army” adalah hit terbesar band ini, mencapai #1. 1 di chart US Billboard Alternative Airplay pada tahun 2003. Lagu tersebut juga dipuji sebagai salah satu dari sedikit hits di era yang berhasil melancarkan gerakan kebangkitan garage rock di awal tahun 2000-an.

Namun, per 10 November, tampaknya The White Straps telah meminta agar gugatan tersebut dibatalkan, khususnya tanpa prasangka. Menolak gugatan tanpa prasangka berarti kelompok tersebut dapat mengajukan kembali kasus mereka di masa depan jika mereka mau.

Jack White secara historis bukanlah penggemar Donald Trump

Gugatan White Stripes bukan satu-satunya keluhan anggota kelompok tersebut terhadap presiden terpilih. Setelah pemilu tahun 2024, Jack White menggambarkan Trump sebagai seorang “fasis” dan “ingin menjadi diktator”.

“Rakyat Amerika telah menunjukkan melalui pemungutan suara bahwa warga telah menempatkan dia dalam kekuasaan dan sekarang mereka pantas menerima segala hal buruk yang dia lakukan.” kata Putih.

Selain dari segi politik, penggunaan musik tanpa izin oleh Trump telah menjadi masalah dalam beberapa kampanyenya. Hingga saat ini, ia masih menghadapi gugatan hak cipta lainnya. Gugatan tersebut melibatkan musisi Isaac Hayes (atau lebih tepatnya, tanah miliknya) karena penggunaan kembali lagu “Hold On, I’m Coming” secara tidak sah. Hayes menang melawan kampanye Trump pada bulan September tahun ini. Perintah tersebut mencegah presiden terpilih memainkan lagu tersebut hingga persidangannya pada tahun 2025.

Foto oleh Ernesto Ruscio/FilmMagic

Saat Anda melakukan pembelian melalui tautan di situs kami, kami dapat memperoleh komisi afiliasi.



Sumber