Selasa, 12 November 2024 – 15:13 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan respons segera pemerintah terhadap erupsi gunung Levotobi Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bendahara negara itu menegaskan, pemerintah akan menggunakan APBN untuk menerapkan mekanisme tanggap darurat guna menghilangkan bencana alam.
Baca juga:
BNPB menyebutkan 11.553 pengungsi akibat letusan Gunung Levotobi tersebar di 8 lokasi
Shri Mulyani mengatakan, pemerintah segera mengadakan rapat koordinasi penanggulangan bencana yang dipimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Ledakan ini masih berlangsung. Pemerintah segera merespon dan pagi ini saya menghadiri rapat koordinasi penanggulangan bencana letusan ini yang dipimpin langsung oleh Mas Wakil Presiden @gibran_rakabuming di Kantor @bnpb_indonesia.kata Sri Mulyani melalui Instagram @smindrawati pada Selasa 12 November 2024.
Baca juga:
Wakil Presiden Gibran mengunjungi lokasi letusan Gunung Levotobi di Flores Timur
Shri Mulyani mengatakan mekanisme penanganan bencana yang sinergis antara Kementerian Keuangan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) sangat penting. mapan.
Baca juga:
Menteri Ara sedang menyiapkan 1.100 rumah untuk korban letusan Levotobi
“Kami selalu melakukannya siap dan siap tanggap terhadap setiap bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia. “Jika terjadi erupsi Gunung Levotobi, mekanisme yang diterapkan adalah tanggap darurat,” ujarnya.
Bendahara Negara menjelaskan, anggaran penanggulangan bencana akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Anggaran penanggulangan bencana akan diambil dari APBN dan APBD menggunakan dana yang ada. Namun untuk BNPB juga ada Dana Siap Pakai (DSP) yang kami siap. untuk mengisi jika perlu, jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya siap bekerja sama dengan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam urusan penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, dan perlindungan kelompok rentan.
“Kami siap bekerja sama dengan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, pemulihan infrastruktur vital, serta seluruh proses rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana alam,” ujarnya.
“Kami menyampaikan rasa simpati kepada para korban bencana alam tersebut dan berharap bencana segera mereda dan ritme kehidupan masyarakat kembali pulih,” lanjutnya.
Halaman berikutnya
“Anggaran penanggulangan bencana dari APBN dan APBD dilakukan dengan menggunakan dana yang tersedia. Namun untuk BNPB juga ada Dana Siap Pakai (DSP) yang siap kami isi kembali jika diperlukan,” jelasnya.