Rabu, 13 November 2024 – 09:40 WIB
Jakarta – Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman alias Sritex, Ivan Kurniawan Lukminto membantah pihaknya memutus hubungan kerja 2.500 pekerja (PHK). Hal ini menanggapi rumor yang beredar di masyarakat belakangan ini.
Baca juga:
Dipecat secara tidak terduga, apa yang harus Anda lakukan? Berikut 6 strategi yang bisa Anda pertimbangkan
Ditegaskannya, manajemen Sritex saat ini merumahkan sementara karyawannya karena kekurangan bahan baku sehingga menghambat proses produksi.
Sritex tidak melakukan PHK, namun hanya merumahkan sekitar 2.500 pekerja karena kekurangan bahan baku, kata Aywan dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.
Baca juga:
Tentang Sritex, ekonom ini mengungkap permasalahan mendasar industri TPT
Dengan kendala operasional yang masih harus diatasi, Aiwan mengakui hal tersebut berdampak langsung pada ketersediaan bahan baku. Melihat kondisi tersebut, manajemen Sritex akhirnya memberhentikan sementara sejumlah pekerjanya.
Baca juga:
Menteri Perdagangan Budi Batah Sriteks bangkrut akibat Peraturan Menteri Perdagangan 8/2024
Namun dia mengatakan, jika permasalahan bahan baku tidak segera diatasi, ada kemungkinan jumlah pekerja yang akan cuti akan bertambah.
“Jumlah pegawai yang terkena PHK kemungkinan akan bertambah,” kata Ivan.
Selain itu, Ayvan memastikan hak-hak pekerja yang diberhentikan tersebut dipenuhi oleh perusahaan, termasuk dalam hal pembayaran upah.
“Jadi bagi yang cuti, kami tetap mendapat gaji. Kami sangat berharap kelangsungan (produksi) bisa cepat dilakukan, sehingga yang cuti bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya
Halaman berikutnya
Selain itu, Ayvan memastikan hak-hak pekerja yang diberhentikan tersebut dipenuhi oleh perusahaan, termasuk dalam hal pembayaran upah.